Jakarta – Pelantikan sekaligus pengumuman jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tinggal menghitung hari. Banyak kalangan berspekulasi dan menebak siapa-siapa tokoh yang akan masuk dalam jajaran kabinet Jokowi-Maruf Amien lima tahun mendatang.(14/09)

Selain dari jajaran politisi, birokrat, akademisi, dan juga profesional, Jokowi digadang-gadang bakal merekrut juga aktivis 98 yang notabene merupakan janji Jokowi di depan para aktivis 98 dalam acara Halal Bilhalal Aktivis 98 beberapa waktu lalu.

Aktivis 98 asal Palembang Sumatera Selatan Bambang Purnomo meyakini bahwa akan ada aktivis 98 yang masuk dalam jajaran pembantu presiden alias menteri. “Kita tak perlu meragukan komitmen Bapak Presiden Jokowi. Beliau sejauh pengamatan saya, sangat komit dengan janji-janjinya,” katanya menegaskan ketika dihubungi via selulernya.

Keyakinan Bambang yang juga Ketua Umum LSM Laskar Sumsel ini bukan tanpa alasan. Dalam berbagai kesempatan, Jokowi memang selalu menyebut-nyebut peluang anak muda untuk masuk kabinet, termasuk aktivis 98.

Namun Bambang mewanti-wanti agar aktivis yang masuk jajaran pembantu Jokowi bukan aktivis 98 jadi-jadian. Hal ini terlihat beberapa waktu belakangan ini. Menurutnya, banyak tokoh-tokoh di sekitar Jokowi yang mengklaim mereka bagian dari 98, padahal mereka bukan lagi mahasiswa saat itu dan kini Mereka hanyalah penumpang gelap yang perlu diwaspadai,” tegasnya.

Bambang yang pernah kuliah di stisipol Candrdimuka Palembang juga menyebut nama-nama aktivis 98 yang pantas masuk jajaran Kabinet Jokowi, sebagaimana yang kerap beredar di berbagai media belakangan ini.

Menurutnya, ada 4 nama yang layak dan pantas masuk jajaran kabinet Jokowi. “Adian Napitupulu, Eli Salomo, Wahab Talaohu, dan Sayed Junaidi Rizaldi atau Pakcik adalah empat anak muda aktivis 98 yang sudah tidak perlu lagi diragukan eksistensi dan komitmennya untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf dan mampu membuat perubahan karena merekalah adalah bagian dari pelaku reformasi yang harus diberi kesempatan.

Hal yang sama ditegaskan oleh aktifis 98 yang lain Konrat Helman Panjaitan. Ketika dihubungi melalui telepon selulernya ia mengatakan, ketika ada berita yang beredar bahwa kawan Adian Napitupulu menolak masuk kabinet karena lebih mau fokus ke legislatif maka harus aktifis 98 yang lain masuk ke kabinet periode kedua Jokowi ini.

“Dukungan yang diberikan aktifis 98 melalui kegiatan Rembuk Nasional Aktifis 98 tahun lalu itu sudah menegaskan komitmen 98 terhadap anti radikalisme intoleransi dan terorisme serta pernyataan bahwa Jokowi sebagai anak kandung reformasi,” ujar Konrat yang pernah kuliah di ITI Serpong ini dan sekarang menetap di Medan. Kemudian ada janji pak Jokowi pada aktifis 98 pada acara halal bi halal aktifis 98 bersama Presiden bulan Juni lalu untuk menempatkan aktifis 98 sebagai menteri dalam kabinet nya, dan janji itu kita sebagai aktifis 98 tidak ragu kok bahkan kita bersyukur terhadap kepercayaan tersebut, yang perlu saya ingatkan adalah jangan sampai ada yang ngaku ngaku aktifis 98 yang ingin masuk ke kabinet juga sedangkan Jokowi kan tidak tahu, hal ini yang harus kita cegah ,” tegas Konrat sambil menutup pembicaraan . (sg)

Reporter NN | Red ndra

Share It.....