Indramayu, Jawa Barat -Catatan kecil kisah usang tentang budaya Penca Dermayon Kang Meneer Pangky pengamat budaya Indramayu asal Desa Tugu Indramayu.

Maneer Pangky

Sejak kecil, saya mendengar anak laki-laki di wilayah saya mengikuti belajar pencak. Banyak perguruan yang membuka. Konon, dengan membayar pelatihannya dengan sekarung gabah.

Saya hanya bisa melihat mereka latihan. Kegiatan biasa nya dilakukan saat usai shalat isya. Melihat gerakan dan jurus yang dipraktekkan, saya suka sekali. Begitu jantan, begitu indah. Tata pemilihan jurus pencak, gerakan tangan dan kaki

Menginjak kuliah, saya pernah diskusi dengan jawara-jawara (ahli beladiri-red) Betawi. Dari mereka saya tahu ada pencak silat andalan, populer dengan sebutan “silat dermayon”.


Sebagai putra daerah, saya makin ingin tahu dan terus mencari peguron yang melatih pencak silat dermayon. Dari hasil riset kecil itu. Saya simpulkan, silat dermayon adalah silat rahasia. Fungsi silat ini adalah untuk mengeksekusi. Sangat mematikan.

Hari ini, saya merasa dapat teman sepemikiran. Bahwa warisan ini harus dihidupkan kembali. Meski, fungsi dan pertunjukannya harus direkonstruksi ulang menyesuaikan jaman.

Akang Jaly, Ki Warok Wiralodra, Dwi Arya Dinata Dinata, Meneer Pangky

Foto/Ki Warok |red ndra

Share It.....