SULUT,Manado -Kejuaraan Pacuan Kuda Sulawesi Utara digelar Pengurus Provinsi PORDASI bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dalam rangka North Sulawesi Christmas Festival ( NSCF ) 2019 yang di gelar tempat pacuan kuda maesa tompaso Kabupaten Minahasa Induk,Sabtu ( 28/12).
Ketua Pengprov Pordasi Sulut Ferry Wowor menjelaskan, kejuaran ini yakni memperebutkan piala Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw,ini pun sudah ditetapkan sebagai kalender Event program kerja tahunan Penprov Pordasi Sulut periode 2017-2021.
“Gelaran pacuan kuda christmas ini dilaksanakan sejak tahun 2017 dan berkelanjutan serta merupakan agenda tahunan untuk mendukung pemerintah provinsi di bidang pembangunan destinasi sport turism,” Beber Wowor.
Sebanyak 81 kuda pacu dan Olaraga Tradisional Kuda Bendy yang mengikuti perlombaan ini Namun Animo dan antusias peserta lomba sangat motivasi mendapatkan juara,ada dua belas kelas yang ikut menurut Panitia kegiatan
Kejuaraan yang dibuka Gubernur Sulawesi Utara melalui Asisten Mecky Onibala menyampaikan pesan Orang Nomor satu DiSulut ini Olly Dondokambey.SE Luar Biasa mengapresiasi Olahraga Masyarakat Minahasa yang sejak lama di pelihara sebagai Warisan Budaya Olahraga tradisional sampai sekarang ini.
” Gubernur sangat Apresiasi Olahraga Pacuan Kuda dan Kuda Bendy dikarenakan merupakan Salah Satu Olahraga masyarakat yang sudah sejak lama digelar di tompaso kabupaten minahasa dan mungkin satu satunya di Sulut lokasi Lomba Pacuan Kuda seperti ini,diharapkan para peserta lomba lebih meningkatkan kreatifitas animo dibidang olahraga pacuan kuda ini supaya mampu bersaing ditingkat Nasional kedepan” pungkas Onlibala.
Pantauan Reporter WBN, nampak Kepala Dinas Kebudayaan Daerah yang bertindak sebagai wakil ketua panitia Lomba Pacuan kuda Jenry.M Sualang.SPd,MAP menyerahkan Hadiah sebagai pemenang dalam lombah tersebut,beliau juga mengungkapkan terkait Olahraga Pacuan kuda dan kuda bendy ini termasuk salah satu Item Olahraga Permainan tradisional Masyarakat yang artinya termasuk warisan Budaya Tak Benda ( WBTB ) juga masuk Undang – undang Pemajuan kebudayaan nomor 5 tahun 2017 dan dalam kategori salah satu objek pokok -pokok kebudayaan,maka dari itu sangat perlu di lestarikan olahraga masyarakat pacuan kuda ini.” Pungkas Jenry Sualang.
Tambahnya, Para pecinta budaya olahraga tradisional ini harus mampu menciptakan kader – kader generasi baru agar warisan budaya ini maju dan terlestari hinggah mampu menjadi aset daerah supaya bisa dirasakan oleh masyarakat umum.tutur Sualang kepada awak WBN.
Penulis : Tevri Ngantung|red ndra.