Gubernur Olly juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan Jemaat GMIM Bukit Sejahtera Molas terhadap berbagai sektor pembangunan yang tengah diupayakan di daerah selama ini. Menurut Gubernur Olly, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara kini sedang menerapkan berbagai program prioritas, salah satunya pembangunan dan pengembangan pariwisata yang juga menjadi leading sector pembangunan Sulut untuk menjadi pintu gerbang Indonesia di Kawasan Pasifik, “Pacific Gateway’.
Terkait pembangunan di sektor pariwisata, kata Gubernur Olly, strategi membuka rute penerbangan langsung dari beberapa kota di China dan Filipina ke Manado, terbukti berhasil. Pada periode bulan Januari sampai dengan November 2019 saja, tercatat 118.884 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulawesi Utara. Dampak dari tingginya angka kunjungan wisatawan mancanegara cukup besar ini, telah mampu turut mengurangi angka kemiskinan di Sulawesi Utara dari sebelumnya sebesar 8,89% pada tahun Akan tetapi, menurut Orang Nomor Satu di Bumi Nyiur Melambai Provinsi Sulawesi Utara, masih ada beberapa kendala, khususnya di sektor-sektor pendukung pariwisata. Kendala itu diantaranya masih kurangnya tour guide berbahasa Mandarin, bisnis oleh-oleh dan cendera mata, travel agent dan kuliner yang sesuai selera turis mancanegara. “Menjadi harapan, berbagai kendala ini dapat turut solusi dan dilirik sebagai peluang bernilai ekonomis oleh masyarakat Sulawesi Utara, termasuk Jemaat GMIM Bukit Sejahtera Molas yang memiliki sumberdaya dan potensi,” kata Gubernur Olly. Selain itu, selaku Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Gubernur Olly mengucapkan selamat atas pelaksanaan acara Adat Tulude dan berharap momentum syukur ini, akan semakin memperkuat komitmen Jemaat untuk tetap setia dalam pelayanan serta dalam pemberian kontribusi terhadap pembangunan bangsa dan daerah. Gubernur Olly menambahkan, sebagai umat percaya, patutlah di imani bahwa segala hal yang terjadi di dalam kehidupan, baik itu kabar sukacita maupun permasalahan dan pergumulan hidup adalah rencana indah Tuhan bagi masa depan umat-Nya. “Untuk itu, kita tidak saja diberikan kemampuan, potensi dan talenta untuk mengarungi kehidupan ini, tapi juga diberi pengharapan yang pasti bahwa kuasa dan penyertaan Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita,” kata Sualang mengutip pesan Gubernur Olly. “Karenanya, menjadi suatu kewajiban dan kebutuhan bagi kita, agar selalu mengucap syukur kehadirat Tuhan atas setiap perkara yang kita alami,” tambahnya. Sehubungan dengan itu, melalui acara Adat Tulude ini, kata Gubernur Olly, segenap komponen Jemaat GMIM Bukit Sejahtera Molas telah mampu wujud nyata ungkapan syukur kepada Tuhan, atas berkat dan anugerah yang senantiasa melimpah dan menyertai dalam keseharian. Namun demikian, selayaknya pelaksanaan acara Adat Tulude ini, tidak serta merta dibatasi pada seremonial saja, akan tetapi dapat dijadikan juga sebagai momentum strategis untuk mengevaluasi dan merefleksikan diri sejauh mana keberhasilan dan kekurangan yang dihadapi selang waktu perjalanan Jemaat, sehingga menjadi pengalaman dan pelajaran berharga untuk diperbaiki di masa mendatang. “Kiranya Jemaat GMIM Bukit Sejahtera Molas mampu menjadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta untuk menjalin kemitraan dengan sesama warga Jemaat, dalam rangka menciptakan pelayanan yang penuh damai sejahtera,” pesan Gubernur Olly. Gubernur Olly pun mengajak Jemaat untuk tetap bersinergi dengan pemerintah untuk mendukung setiap program dan kegiatan pembangunan di daerah ini. “Mari kita terus jaga kehidupan yang rukun dan damai sebagaimana yang telah terangkai selama ini. Mari kita terus melangkah bersama, kita sukseskan berbagai agenda yang ada, menuju percepatan pembangunan, demi terwujudnya Sulawesi Utara yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam budaya,” tutup Sualang. Acara Adat Tulude ini dihadiri Pemerintah Kota Manado, Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM, Ketua Badan Pekerja Majelis Wllayah Manado Utara IV, Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Bukit Sejahtera Molas, Pdt. Martha Rembon Watania MTh, para Pejabat Sipil, TNI dan Polri, para Pelayan Khusus dan Komisi BIPRA, Panitia Pelaksana Jemaat dan undangan.
Penulis : Tevri Ngantung |™redpel ndra