WBN, Tambun Selatan, Kab. Bekasi – Ada perbedaan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Tambun Selatan dengan 22 kecamatan lainnya. Karena Musrenbang pamungkas ini dilaksanakan di titik yang benar-benar rawan terdampak banjir pada saat kejadian banjir beberapa waktu lalu. Dengan kedalaman 2,5 meter. Seraya berharap agar tim monitoring bisa langsung melihat dan merealisasikan pengajuan masyarakat sekitar untuk Kali Jambe agar di tahun-tahun berikutnya tidak banjir lagi, Hal itu dikatakan Junaefi Camat Tambun Selatan dalam acara Musrenbang Tingkat Kecamatan di Perumahan Dukuh Bima Desa Lambang Sari, Selasa (11/2.)
Turut hadir dalam acara Musrenbang Tingkat kecamatan Tambun Selatan, H. Uju Sekda Kabupaten Bekasi mewakili Bupati Bekasi, Junaefi Camat Tambun Selatan, Unsur Muspika para Dewan Perwakilan Rakyat Daerah khususnya Dapil 3 diantaranya Mustaqim, M. Nuh, Nurhadi dan Helmi, juga turut hadir disana, jajaran Kepala Desa Se-Kecamatan Tambun Selatan, Bimaspol, Babinsa, Tim monitoring Pemerintah Kabupaten Bekasi, Ketua Forum BPD H. Karno, UPTD, KUA, Kepala Sekolah, dan para undangan lainnya.
Junaefi pun memaparkan beberapa program yang menjadi prioritas di Kecamatan Tambun Selatan, yakni pengurangan sampah plastik, normalisasi kali, pengadaan sumur resapan, lubang biopori, serta infrastruktur.
“Untuk mendukung program Bupati Bekasi, di setiap sekolah di Kabupaten Bekasi kami sudah mewajibkan para siswanya untuk membawa tempat makan dan minum sendiri. Nah, untuk memfasilitasi siswa kami, semoga dinas terkait dapat membuatkan tempat untuk para siswa mencuci alat makannya tersebut,” katanya.
Selanjutnya Junaefi menjelaskan, saat bencana banjir awal tahun lalu Kecamatan Tambun Selatan menjadi salah satu kecamatan yang terdampak bencana banjir.
Pihaknya berharap di sepanjang Kali Jambe menuju Kecamatan Tambun Utara dapat dibangun badan jalan, seperti contoh Banjir Kanal Timur. Hal itu, kata dia, diharapkan agar pengelolaan sampah sepanjang Kali Jambe dapat dijaga oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ia menambahkan, guna menjaga kearifan lokal di Kabupaten Bekasi, pihaknya berharap adanya pengadaan pohon-pohon khas seperti pohon Kecapi, pohon Jamblang, ataupun pohon Jengkol.
“Kami meminta jangan sampai pohon-pohon dengan kearifan lokal tersebut semakin jarang ditemui di Kabupaten Bekasi sendiri,” imbuhnya.
“Semoga seluruh elemen dan jajaran pemerintahan Kabupaten Bekasi sampai ke tingkat pemerintahan desa khusus di Tambun selatan, dapat saling berkolaborasi mewujudkan Bekasi Baru Bekasi Bersih,” pungkas Junaefi.
Diketahui pada musrenbang tahun 2020 ini mengusung tema, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, Pelayanan Publik dan Infrastruktur Terintegrasi yang Berwawasan Lingkungan.
Di akhir acara, Sekretaris Daerah didampingi Camat Tambun Selatan memberikan tumblr minuman kepada beberapa perwakilan siswa sekolah guna menguatkan komitmen dalam mendukung pengurangan sampah plastik. (nha/luk) | redpel ndra