WBN, NTT – Sedikitnya 3 (Tiga) Desa, masing-masing Desa Waebela, Tiwurana dan Desa Manubhara, Wilayah Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, NTT, terancam putus total akses transportasi ke jalur itu, akibat longsor jalan di ruas Tada menuju Waebela, persisnya titik jalan Tulamolo, Desa Manubhara, Kecamatan Inerie.
Liputan Tim WBN NTT, longsoran terjadi pada tanggal 5 Maret 2020, usai hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Pulau Flores, termasuk wilayah Kabupaten Ngada.
Pantauan WBN NTT (6/3/2020), dalam beberapa pekan terakhir intensitas curah hujan cukup tinggi terjadi di wilayah Pulau Flores bagian tengah dan sejumlah wilayah lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Disaksikan Wartawan Media ini (6/3/2020), penanganan sementara pada titik jalan longsor ruas Tulamolo, Desa Manubhara, Kecamatan Inerie, Flores, nampak aksi gotong royong kerja bhakti oleh Organisasi Muda Katolik St. Paulus Jerebuu, Stasi Ngadhusawu.
Secara bahu membahu mereka bergotong royong membersihan bongkahan batu dan tumpukan-tumpukan tanah longsoran yang telah menutup seluruh badan jalan.
Terputusnya ruas jalan Tulamolo, Desa Manubhara, tidak hanya berdampak langsung pada terputusnya akses transportasi menuju Tiga Desa di Kecamatan Inerie Ngada, yakni Desa Waebela, Desa Tiwurana dan Desa Manubhara, namun dari jalur berlawanan, juga memutus akses transportasi bagi Masyarakat Kampung Tololela, Desa Manubhara menuju tempat Pelayanan Medis warga setempat, akses menuju Puskesmas Inerie, Ngada.
Menurut Ketua Seksi Kepemudaan DPP Paroki setempat (6/3/2020), Yohanes Vianey Nua, kerja gotomg royong kelompok kawula muda setempat merupakan sikap tanggap kondisi dalam mengatasi masalah jalan putus yang terjadi di depan mata.
Ditambahknnya, sambil menunggu penanganan dari pihak-pihak terkait, pemuda harus pro aktif terhadap berbagai kondisi yang terjadi di tengah masyarakat.
“Ini merupakan tugas bersama, sambil menunggu penanganan lanjut. Kawula muda harus tanggap berbagai kondisi yang terjadi di depan mata. Kami bekerja sejak tanggal 5 Maret sampai tanggal 6 Maret, dengan semangat gotong royong membersihkan badan jalan yang tertimpa longsoran. Ini juga sebagai Aksi Puasa OMK Stasi Ngadhusawu, Paroki Jerebuu”, tandas Yohanes Vianey Nua. (Red WBN NTT/Aurel /Tim/Redpel Indra)