WBN, SULSEL-Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Prof Yudian Wahyudi hadir memberikan kuliah umum dengan tema “Penguatan Ideologi Pancasila” di Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar, Rabu (11/3).
Dihadapan seratusan peserta yang memadati ruangan, Prof Yudian mengemukakan bahwa sumber dan tujuan Pancasila itu dapat dengan mudah ditemukan di kitab suci ke enam agama yang diakui secara konstitusional oleh republik Indonesia.
“Perintah bertuhan ada di enam agama itu, perintah berkemanusiaan, perintah bersatu, perintah bermusyawarah-bermufakat, dan perintah berkeadilan ada di dalam kitab-kitab itu, maka jadilah Pancasila itu religius” paparnya.
Tetapi, sambung Prof. Yudian, untuk mewujudkannya kita butuh apa yang dalam bahasa fiqh disebut waqi’iyyah, kemanusiaan, pelibatan manusia, yaitu kemanusiaan Indonesia.
“Contoh sederhananya, kita mau memperkuat ideologi Pancasila katakanlah di ASN, maka dibutuhkanlah cara, cara itu melibatkan siapa orangnya, kapan, dimana, berapa anggarannya, apa materinya, nah itulah maksudnya, kita butuh kekinian, kedisinian, pelibatan kemanusiaanya” terang Kepala BPIP yang juga Rektor UIN Sunan Kalijaga tersebut.
Sementara itu Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis yang memandu langsung kuliah umum tersebut mengungkapkan bahwa kehadiran Kepala BPIP Prof Yudian adalah untuk memberikan penguatan wawasan Pancasila bagi civitas akademik UIN Alauddin Makassar, khususnya para CPNS dan mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi dari negara.
Lebih lanjut, menurut Prof. Hamdan, penguatan ideologi Pancasila harus senantiasa mengikuti perkembangan zaman dan tren generasi milenial.
“Kita ini kan sudah hidup di zaman milenial, maka agenda penguatan Pancasila ini tidak boleh lagi menggunakan cara-cara era kolonial” candanya.
Di akhir acara, Prof Hamdan menyampaikan kepada kepala BPIP, ide untuk mendirikan laboratorium Pancasila di UIN Alauddin Makassar, agar kerjasama antara UIN Alauddin dan BPIP dapat berkelanjutan.
Kuliah umum tersebut dihadiri oleh para wakil rektor, rekan sejajaran, dosen, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi UIN Alauddin Makassar. ( Heriyanto | Redpel ndra )