WBN NTT│Bupati Kepala Daerah Kabupaten Sikka, Flores Provinsi NTT, Fransiskus Roberto Diogo melalui video siaran pers (7/4/2020) memastikan Kapal Pelni KM Lambelu dengan jumlah penumpang yang ada di dalam kapal sekitar 233 penumpang dan sudah tiba di Maumere Sikka pukul 02.30 wita, tidak diizinkan bersandar di Pelabuhan L Say Maumere.

Dikutip WBN NTT (7/4/2020), Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menyampaikan keputusannya sudah melalui koordinasi melalui sambungan per telepon dengan Gubernur NTT yang berada di Kota Kupang.

Berikut rangkuman pernyataan pers oleh Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

“Sudah kita surati PT Pelni, kapalnya dilarang sandar di pelabuhan L Say Maumere sebelum dilakukan pemeriksaan dan karantina selama enam hari. Riwayat pelayaran Kapal terakir tanggal 28 Maret 2020, sesuai laporan Posko Nunukan, bahwa memuat atau belayar bersama empat orang yang positif Covid-19. Artinya 30 ABK ada potensi terinfeksi karena tidak ada pergantian ABK, terhitung tanggal 28 Maret. Masa inkubasi Covid-19 adalah 14 hari”, ungkap Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo.

Ditambahkannya, dalam koordinasi dengan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, kebijakan pelarangan disetujui dan ditegaskan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 30 ABK.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Gubernur NTT dan Gubernur menyetujui Kapal Tidak bersandar, tetapi kita lakukan pemeriksaan kesehatan, terutama kepada 30 ABK sekalian karantina di laut. Jika indikasi anty body mereka menurun, itu mengarah dan akan kita laporkan lanjutan ke Posko Provinsi dan Posko Pusat untuk diarahkan ke tempat lain”, urai Bupati Fransiskus Roberto Diogo.

Bupati Kepala Daerah Kabupaten Sikka menerangkan bahwa sesuai Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia tanggal 3 April 2020, bisa dilakukan Pembatasan Moda Transportasi termasuk Laut.

“Dengan kemampuan untuk mengantisipasi di daerah, untuk Sikka dibatasi kesanggupan maksimal 100 orang penumpang atau dilakukan pembatasan penumpang paling maksimal 100 orang. Pengaturan jadwal Kapal masuk pun per 14 hari sekali masuk, tidak diperkenankan masuk setiap hari”, tegas Bupati Fransiskus Roberto Diogo.

Pantauan Tim WBN tanggal 7 April 2020 langsung dari Pelabuhan L Say Kota Maumere Kabupaten Sikka, nampak lalu lintas para medis menggunakan speed boat rider melakukan pemeriksaan penumpang di KM Lambelu yang berada di tengah laut.

Sementaraitu, kondisi pelabuhan Maumere nampak cukup steril dijaga ketat pihak keamanan dan para patroli tim gabungan terkait.

Salah satu warga Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Martinus Moa kepada wartawan media ini (7/4/2020) di Pelabuhan Sikka berharap kondisi para penumpang sehat dan kondusif, sebab ada 4 (empat) orang anaknya dalam Kapal Lambelu yang berlabuh di laut.

Bupati Fransiskus Roberto Diogo himbau warga tetap tenang, jangan panik. Kebijakan karantina sementara di dalam kapal, semuanya bertujuan untuk kebaikan umum*.

Tim WBN NTT│Noven│ Aurel Do’o│redpel-Indra  

 

Share It.....