WBN, Kabupaten Bekasi~Posko Penanganan Covid19 (Gugus Tugas) Desa Sukawangi, kecamatan sukawangi, dibentuk dan dipimpin langsung oleh Lurah Sekam Asmawijaya bersama Babinsa dan Bimaspol berikut perangkat desa. Yang informasinya posko ini dijaga setiap harinya oleh petugas jaga, masing-masing siang lima orang dan malam lima orang.
Menurut penuturan Kepala Desa, Sekam Asmawijaya kepada media Warisan Budaya Nusantara, sejauh ini penanganan Covid19 didesa kami sudah luar biasa, dimana kami bersama-sama perangkat desa, Babinsa, Bimaspol, BPD, Karang Taruna terjun langsung untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid19).
“Penyemprotan disinfektan seminggu sampai tiga kali di jalan utama, jalan lingkungan, fasum, masjid, dan langsung ke rumah-rumah warga, pemberian ember beserta cairan hand sanitizer nya juga kami lakukan yaitu sebanyak 30 buah ember yang kami letakkan di masing-masing RT satu buah sisanya untuk masjid, mushola, sekolah-sekolah termasuk PAUD, pembagian masker pun juga sudah diberlakukan sebanyak kurang lebih empat ribu lima ratus (4.500) PC masker, yang kami bagikan disepanjang perbatasan Desa Sukawangi kepada siapapun baik itu warga sendiri maupun warga lain yang tidak menggunakan masker” Kades menjelaskan.
“Tidak lupa kami cek dulu suhu mereka dengan termometer, jika tekanan suhunya diatas 37 secepatnya kami informasikan kepada pihak penanganan Covid19 kecamatan dan kami laporkan pada pihak PUSKESMAS untuk di tangani lebih lanjut” lanjutnya.
Masih menurut informasi Kepala Desa Sukawangi bahwa sampai saat ini masyarakatnya tidak ada yang menjadi Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan ( PDP), ataupun yang positif terjangkit virus.
Terkait 40% anggaran APBN yang diterima, 30%nya yaitu kisaran 500 jutaan untuk penanganan Covid19 termasuk BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan Padat Karya.
Untuk BLT kami masih dalam taraf pendataan karena dari sekian banyaknya bantuan yang turun baik itu PKH (Penerima Keluarga Harapan) dan non PKH, Banprof, bantuan dari pemerintah pusat, supaya tidak ada data ganda atau tumpang tindih.
Mengenai Padat Karya, karena sebagian besar masyarakat kami adalah petani, kami akan buat saluran air.
Namun BLT dan padat Karya belum direalisasikan dikarenakan Anggaran untuk desa Sukawangi belum cair. Selama ini anggaran untuk penyemprotan, penyediaan ember, dan masker masih menggunakan dana sendiri alias swadaya.
Himbauan kami sebagai Pemerintah Desa khususnya Desa Sukawangi kepada pemerintah pusat, segeralah realisasikan segala bentuk bantuan yang sudah diviralkan itu. Jangan sampai warga terus-terusan bertanya-tanya dan berharap, dan untuk warga yang tidak memiliki kepentingan apapun diluar rumah agar tetao dirumah saja, kecuali ada kepentingan yang mendesak, tetap jaga jarak minimal satu meter, selalu berprilaku bersih dan sehat tutur Kepala Desa Sukawangi, Sekam Atmawijaya. (24/4/2020)
(Ayu | redpel ndra)