WBN, DEPOK | Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, Ir. Sidik Mulyono kembali hadir di kantor Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC PWRI) Kota Depok, Sabtu (13/06) siang.
Kedatangan Sidik Mulyono kali ini dalam rangka bersilaturahmi memenuhi undangan Ketua DPC PWRI Kota Depok terkait rencana penulisan buku tentang Komunikasi oleh Bendahara DPC PWRI Kota Depok, H. M. Yasin MD.
Dalam kesempatan itu, Sidik Mulyono menyampaikan apresiasi atas undangan kedua DPC PWRI kepada dirinya untuk memberikan masukan-masukan dan arahan terkait penulisan buku tentang Komunikasi dimana dirinya akan menjadi salah satu nara sumber dalam buku tersebut.
“Saya apresiasi dan sangat mendukung rencana ini, karena seringkali juga kita lihat pesan yang disampaikan dari tingkat atas jarang bisa sampai ke tingkat bawah, begitupun sebaliknya, keinginan dan harapan dari tingkat bawah sulit bisa tembus ke tingkat atas. Saya kira perlu ada upaya yang lebih baik lagi agar pesan dua arah ini bisa terkoneksi dan tersampaikan dengan sebaik-baiknya,” ujar Sidik.
Selain itu, Sidik Mulyono juga menyampaikan banyak informasi terkait perkembangan situasi dalam penangangan Covid-19 oleh Pemerintah Kota Depok. Sidik berharap agar warga Depok tetap mematuhi protokol kesehatan yang disampaikan Pemerintah agar proses PSBB Proporsional menuju situasi New Normal bisa berjalan baik sehingga semua aktivitas bisa kembali normal.
Pembahasan terkait situasi jelang Pilkada serentak juga menjadi bagian penting dalam pertemuan berdurasi hampir 3 jam tersebut. Dari pertanyaan terkait kemungkinan adanya oknum wartawan yang dimanfaatkan atau ikut serta mengambil peran menjadi juru kampanye atau tim sukses bakal calon tertentu, Sidik berpendapat hal tersebut tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Dirinya mengatakan bahwa seorang wartawan itu wajib mengambil peran dalam kontestasi Pilkada. Peran yang dimaksud adalah dalam hal menyampaikan profil masing masing calon sebagai edukasi dengan syarat tidak menambahkan opini yang seolah menspesialkan salah satu calon, kecuali opini tersebut dikutip dari orang lain.
“Dalam momen seperti inilah peran wartawan sangat dibutuhkan masyarakat untuk edukasi. Karena masyarakat pun menginginkan pilkada yang teredukasi sehingga mereka memilih bukan karena teriming-imingi sesuatu, melainkan memilih karena mereka betul betul mengetahui siapa sosok orang yang akan mereka pilih,” ungkap Sidik.
Sidik juga menghimbau kepada para wartawan untuk selalu menjaga independensinya sesuai dengan kode etik jurnalistik dan demi menjaga marwah profesi wartawan
“Netralitas wartawan sama seperti ASN, netral itu bukan berarti tidak punya pilihan, melainkan yang tidak diperbolehkan adalah mengumbar aspirasi kita dalam hal ini, pungkas Sidik Mulyono.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua DPC PWRI Kota Depok, Sudrajat didampingi beberapa pengurus dan Sekjen RI2 (Rumah Inspirasi Indonesia).
(MM | redpel ndra)