Jakarta,WBN-Situasi ekonomi global masih berkembang sangat dinamis, dan pandemi Covid-19 semakin menimbulkan ketidakpastian terhadap ekonomi dunia.

Menurut Presiden RI, Itulah sebabnya, postur APBN kita tahun 2021 harus dirancang untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Termasuk mengantisipasi risiko terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19 serta masih berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021.

“Karena itulah, dalam rapat terbatas membahas Postur APBN Tahun 2021 kemarin, saya menekankan sejumlah hal, di antaranya, kalkulasi cermat terhadap angka-angka indikator ekonomi makro, hati-hati, optimistis, tapi juga harus realistis dengan mempertimbangkan kondisi dan proyeksi terkini”

“Selain itu, prioritas penggunaan anggaran dan pelebaran defisit APBN tahun 2021 mendatang juga harus fokus pada upaya pembiayaan kegiatan percepatan pemulihan ekonomi dan transformasi di berbagai sektor. Seperti reformasi di bidang kesehatan, pangan, energi, pendidikan, dan percepatan transformasi digital”

“Sumbangan APBN pada produk domestik bruto Indonesia hanya berkisar 14,5 persen. Di tengah situasi pandemi saat ini, belanja pemerintah kita dorong untuk menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat yang diharapkan berimplikasi pada turut pulihnya sektor swasta dan UMKM”,Jelas Jokowi Presiden RI.(29/07/2020)

Biro pers presiden
NN

Share It.....