JAKARTA,WBN-Pada saat mengumumkan anggota Kabinet Indonesia Maju di awal pemerintahannya, Presiden Jokowi mengancam akan mencopot para menteri yang tak serius dalam bekerja.
Presiden Jokowi juga meminta para menteri barunya saat itu untuk rajin turun ke lapangan bertemu masyarakat untuk menemukan solusi dan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat.
Ancaman serupa sebelumnya juga dilontarkan Presiden Jokowi di awal masa pemerintahan periode pertamanya.
Seiring berjalnnya waktu, wabah Covid-19 melanda dunia dan sampai ke Indonesia.
Di situasi yang tidak biasa seperti ini, Presiden Jokowi pun kesal dengan sejumlah menteri yang masih bekerja biasa-biasa saja. Padahal Presiden Jokowi sudah berkali-kali mengatakan bahwa kabinetnya harus bekerja secara luar biasa.
Pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Juni 2020. Presiden Jokowi juga sudah menyampaikan ancaman reshuffle bagi menterinya yang masih bekerja biasa-biasa saja.
Ancaman Presiden Jokowi untuk melakukan perombakan kabinet pun direspons positif oleh publik. Hal itu terlihat dari sejumlah survei yang menunjukkan mayoritas masyarakat setuju jika Presiden Jokowi segera melakukan perombakan kabinet.
Salah satunya adalah hasil survei Charta Politika yang menunjukkan 73,1 persen responden menyetujui rencana reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju.
Oleh sebab itu sudah saatnya Presiden Jokowi melakukan reshuflle kabinet.
(NN)