JAKARTA,WBN-Dalam waktu dekat ini, Sulawesi Selatan khusunya Kabupaten Luwu Timur, akan berdiri Smelter Fero Nickel dan HPAL Battrey, serta Hilirisasi Nickel pembangunan Industri Baja dan Stainlissteel. Hal tersebut diungkap Ryan Latief selaku CEO atau Presiden GLOBAL NICKEL INDONESIA saat Workshop BOD Global Nickel Indonesia di Hotel Grand Bidakara indonesia Jakarta 23-25 November 2020.

Ryan Latief Yang Juga Ketua Perkumpulan Pengusaha Tambang Pribumi Indonesia disaat Workshop BOD Global Nickel Indonesia di Hotel Grand Bidakara indonesia di Jakarta mengatakan bahwa, Mega Projek ini sejalan dengan Program Pemerintah yaitu hilirisasi Nickel oleh Putra Putri Indonesia.

“Mega Projek ini rencana akan di Jajaki Oleh 3 Negara yaitu Indonesia, Jepang dan Qatar, tentu hal ini akan sangat membantu Perekonomian di Tanah Luwu dan benar benar membawa dampak langsung terhadap perekonomian masyarakat Tanah Luwu serta juga penyerapan Tenaga Kerja”,jelas Ryan saat ditemui pada Rabu, (25/11/2020).

Lebih lanjut juga Ryan juga menjelaskan,”dalam pengelolan ini Fokus utama kita tentu menjaga Stabilitas keseimbangan Alam dan pengelolaan tata lingkungan dan Memanusiakan tenaga Kerja sesuai standar internasional, karena Karyawan atau Buruh adalah aset Utama sebuah Perusahan”, terang Ryan Latief yang juga putra daerah Daerah Tanah Luwu itu.

Ditempat terpisah Director – chief operating officer GLOBAL NICKEL INDONESIA menambahkan,”GNI akan menjajaki mendesign type smelter ramah lingkungan dengan mengimplementasikan technologi electro statis precipitator ( penangkal debu gas buang) dan limbah cair yang keluar dari fasilitas pengolahan pabrik akan dibuang dengan menerapkan system enviromental yang baku melalui system pengendapan dan penyaringan. Langka strategis kita mendesign smelter akan menerapkan technologie pengolahan nickel yang effisien dan ramah lingkungan, mendaur ulang gas buang antar seksi agar bisa lebih effisien dan lebih murah dari segi costing”,jelas Jafri Syah.

Share It.....