WBN  │ Satu pasien dengan status Pobable Positif RT Antigen meninggal dunia di Rumah Sakit Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Flores, Provinsi NTT, Sabtu (16/1).

Menjawab konfirmasi redaksi media ini (16/1), Direktur Rumah Sakit Aeramo, dr. Reni Wahyuningsih, mengatakan informasi kematian satu pasien kasus Pobable Positif RT Antigen benar adanya.

“Hasil Rapid Antigen Positif. Belum konfirmasi C-19, masih menunggu hasil Swab”, tegas Direktur Rumah Sakit Aeramo, dr. Reni Wahyuningsih.

Sementaraitu menyangkut pemakaman, dr. Reni Wahyuningsih memastikan bahwa proses pemakaman menggunakan SOP Covid-19.

“Pemakaman menggunakan Protokol Covid-19”, tambah dr. Reni Wahyuningsih.

Lebih lanjut rilis Pemda Nagekeo Flores melalui Humas Nagekeo,  diterima redaksi media ini melalui protokol Rumah Jabatan Bupati Nagekeo, menegaskan sejumlah informasi penting terkait kematian salah satu pasien di Rumah Sakit Daerah Aeramo Kabupaten Nagekeo.

Berikut rilis lengkap Humas Pemda Nagekeo, Flores, NTT (16/1).

Pasien dengan kasus PROBABLE Positif RT Antigen meninggal dunia. Pasien laki-laki, an. MBV, usia 53 tahun, pekerjaan PNS pada Kantor BPBD Kabupaten Nagekeo, meninggal dunia pada Sabtu (16 Januari 2021) sekitar pukul 12.10 di Ruang Isolasi RSD Aeramo dengan diagnosa kematian Gagal Nafas.

Kami tegaskan bahwa Almarhum MBV adalah pasien dengan kasus Probable, belum terkonfirmasi positif covid-19. Swab sudah diambil Jumad (15/1) kemarin dan hari ini dikirim ke Kupang bersama swab lainnya untuk dilakukan pemeriksaan PCR untuk menentukan diagnosa yang tepat Namun, sebagaimana diidentifikasi dalam Buku Pedoman Penanggulangan Covid-19, karena beliau masuk Rumah Sakit disertai Gejala kemudian meninggal, maka beliau disebut kasus PROBABLE dan harus dilakukan penanganan jenazah dan pemakaman dengan protokol covid-19. Kita tetap menunggu hasil pemeriksaan PCR nya untuk menyatakan beliau meninggal terkonfirmasi covid-19 atau bukan. Saat ini Tim Satgas Kabupaten Nagekeo sedang melakukan koordinasi persiapan pemakaman dalam protokol covid-19.

Almarhum MBV, dikenal sangat giat dalam tim satgas bidang penanggulangan bencana termasuk Covid-19. Bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagekeo sebagai pembantu bendahara. Kebetulan almarhum bisa mengendarai mobil, maka tugas lainnya adalah membawa mobil BPBD. Sekitar Maret – April 2020, awal-awal kasus covid merebak di NTT, almarhum beberapa kali mengantar langsung sampel swab ke bandara Ende maupun Maumere untuk selanjutnya dikirim dengan jasa pesawat ke Kupang.

Almarhum juga sering dipercayai tim satgas untuk berkomunikasi langsung dengan pihak provinsi, terkait kesiapan maskapai penerbangan dan jasa Helikopter BPBD untuk mengantar sampel swab asal Nagekeo.

Terakhir bertugas pada Kamis 7 Januari 2021, ketika tim BPBD, PUPR, BLUD Spam bersama DPRD turun survey lapangan terkait longsoran jalan pada ruas jalan Olakile Nagerawe, Kecamatam Boawae. Almarhum tidak sampai lokasi survey. Hanya sampai di tengah jalan, depan kantor Lurah Olakile dan minta pulang bersama rekannya karena kurang enak badan. Sejak Jumad, 8 Januari, alamarhum sudah tidak lagi berkantor karena sakit.

Surat Keterangan Dokter per 11 Januari 2021 menyebut diagnosanya Demam Typhoid. Kabar kepergiannya membawa duka buat keluarga dan para sahabat termasuk tim satgas Covid-19 Kabupaten Nagekeo. Kita semua berharap sambil berdoa, almarhum meninggal karena sakit bawaan, dan benar-benar bukan Covid.

Semoga Almarhum MBV, salah satu pegiat penting Satgas Covid-19 Kabupaten Nagekeo, beristirahat dalam damai Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan mendapat penghiburan dan doa-doa. Selamat Jalan bapak MBV. * Prot & Kompim (Humas NK).

WBN │Redpel Aurel – ndra

Share It.....