Situs Cagar Budaya Gunung Payung, Menyimpan Sebuah Misteri Peradaban Masa Lalu

 

WBN, Kab. Tasikmalaya – Ada beberapa lokasi tempat bersejarah di wilayah kab. Tasikmalaya, diantaranya situs cagar budaya gunung payung, tepatnya berlokasi di kp. Awiluar desa sirnajaya kec. Karangjaya kab. Tasikmalaya.

Kepala dusun Kp. Awiluar Heri Herisman mengatakan “Untuk menuju lokasi tersebut jaraknya sekitar 7 km dari kantor kec. Karangjaya, luas situs cagar budaya kurang lebih sekitar 18 Ha, ketinggian 1047 MDPL, dengan kondisi jalan lumayan nanjak serta sebagian bebatuan, sehingga tamu pendatang harus extra hati-hati menuju lokasi situs cagar budaya gunung payung” . Ungkapnya.

Ketika kita memasuki gerbang situs cagar budaya tersebut, ada yang dinamakan Kiara korsi, yaitu pohon yang sangat besar sudah berumur ratusan tahun, yang bentuknya seperti kursi. Di areal Kiara korsi ada lahan arena untuk bermain, botram, rekreasi, pertemuan, wisata edukasi serta bumi perkemahan, sehingga tempat tersebut dilengkapi fasilitas seperti saung, ruang pertemuan, mushola, ayunan, dapur, rumah kayu dan toilet.

Selain Kiara korsi, di situs cagar budaya gunung payung ada beberapa lokasi tempat bersejarah lainnya, diantaranya batu langkoban, batu pangasahan, tangga batu, Ki jaga berok, pamangkonan/lingga, makam ibu rama, Hawu, padaringan, sumur panyiraman dan paniisan.

Keistimewaan gunung payung yaitu adanya lingga yang disebutkan dalam perjalanan jayapakuan/naskah bujangga manik. Konon menurut cerita batu tersebut dibawa oleh gagak putih dari “Tetegesan” mesjid agung Cirebon. Masyarakat sekitar sering menyebutnya pamangkonan.

Di situs tersebut terdapat juga makom Sanghyang Gumulung putih beserta istrinya Nyi Ratu Gumulung Putih/Ibu Batari Hyang Janapati (ibu dari Prabu Darma Sembada). Ada juga makom Batara Hyang Suda Darma Wikata yang merupakan leluhur galunggung serta makom Siti Munigar.
(Hidayat biro Tasikmalaya).

Share It.....