Bencana NTT : Kaum Muda Ngada Lintas Agama Gelar 10 Hari Kotak Amal

WBN │Muda Mudi Lintas Agama Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terdiri dari Orang Muda Katholik Gereja MBC Bajawa, Gereja Katholik St. Yosep Bajawa, Pemuda Remaja Masjid Al-Ghuraba Baiturrahman Bajawa, Pemuda GMIT Ebenhaezer Bajawa dan Pemuda Hindu Dharma Kabupaten Ngada, menggelar aksi sepuluh hari kotak amal, peduli korban bencana alam di wilayah Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/04/2021).

Simak Video Liputan :

Dihimpun WBN, kegiatan lintas Agama ini juga untuk memperkuat toleransi antar umat beragama, dan menumbuhkan rasa cinta kasih sesama, dengan membentuk forum kecil sebagai kerja sama serta partisipasi dalam berbagai hal positif mendukung Pemerintah menjaga situasi dan keamanan di wilayah Kabupaten Ngada Pulau Flores.

Kegiatan ini merupakan wujud kemanusian, tanpa unsur mencari keuntungan dalam bentuk apapun, sebaliknya merupakan ekspresi cinta kasih dan kepedulian atas Bencana alam yang terjadi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan laporan BNPB dampak bencana alam yang terjadi, data korban jiwa, Flores Timur 67 Orang, Kabupaten Lembata 20 orang, Alor 21 orang, 3 orang hilang, Sabu Raijua 2 orang, Malaka 3 orang, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, serta Ende masing – masing 1 orang. Total korban hilang diperkirakan berjumlah 74 orang. Korban yang mengalami luka sebanyak 129 orang, jumlah masyarakat yang mengungsi 13.230 jiwa.

“Kami selaku warga masyarakat Kabupaten Ngada, mengucap syukur dan berterima kasih kepada Pihak Pemerintah Kabupaten Ngada, Pihak TNI – Polri, DPRD Kabupaten Ngada, BPBD Kabupaten Ngada, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, PT. PLN Ranting Bajawa yang dengan kepedulian yang begitu besar atas tanggap darurat bencana alam telah berupaya memberikan perlindungan, keamananan, kenyamanan kepada warga masyarakat Kabupaten Ngada, baik yang terkenan musibah maupun yang terkena dampak atas bencana alam yang terjadi”, terang Ketua Penginisiasi Brigpol Raymond Richard Lay.

Brigpol Raymond Richard Lay yang juga sebagai Anggota Sat Intel Polres Ngada menambahkan, tujuan kegiatan ini sebagai wujud syukur kepada yang Maha Kuasa, sehingga wilayah Kabupaten Ngada dan warga masyarakat dapat terlindungi dalam bencana alam yang terjadi.

Kami yang tergabung dalam Forum Muda Mudi Lintas Agama Kabupaten Ngada, lanjut Brigpol Raymond Richard Lay, tergerak hati untuk melakukan kegiatan sosial peduli kasih berupa penggalangan donasi atau sumbangan guna meringankan beban sesama yang terkena dampak atas bencana alam yang melanda NTT yang menelan kornan jiwa, korban luka, dan hilang tempat tinggal serta harta benda lainnya.

Kepada media ini (10/04/2021), Wakil Ketua Gerakan Kawula Muda Ngada, Frater Rus, Pr menambahkan, kegiatan penggalangan donasi atau sumbangan di Kota Bajawa, juga dimaksudkan untuk menggerakan hati warga masyarakat Kabupaten Ngada untuk ikut serta dalam aksi sosial memberikan donasi atau sumbangan secara iklas, yang nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada dalam hal ini Dinas Sosial untuk secara bersama sama menghimpun dan mendatakan semua bentuk sumbangan yang diperoleh dan menyalurkan donasi ke wilayah – wilayah yang membutuhkan uluran tangan kasih serta bantuan.

Dihimpun WBN, jenis kegiatan penggalangan donasi yakni dalam bentuk pembangunan posko kemanusian peduli korban bencana alam. Selain itu anggota forum juga melakukan aksi peduli kasih di beberapa tempat umum, seperti pertokoan, pasar, serta beberapa titik keramaian yang dinilai tidak menghambat arus lalulintas, maupun menganggu aktifitas masyarakat, serta membangun komunikasi baik dengan pihak-pihak lainnya yang berkeinginan memberikan sumbangan tanpa unsur paksaan.

Bentuk sumbangan yang menjadi sasaran antara lain berupa Pakaian, Obat-obatan, Sembako dan uang.
Dipastikan, selain menerima bantuan langsung, juga akan berkoordinasi dengan pihak Bank BRI Cabang Bajawa untuk pembuatan buku Rekening khusus Peduli Kasih dalam menerima sumbangan dan donasi dari pihak-pihak yang berkeinginan memberikan bantuan dalam bentuk uang.

“Kami juga akan meminta agar pihak Bank BRI dapat ikut mengawasi transaksi sumbangan yang masuk rekening Peduli Kasih. Bentuk sumbangan berupa wujud barang akan di data secara baik oleh panitian yang bertugas sebagai kordinator. dan sesuai kesepakatan bersama, akan digudangkan sementara waktu semua barang sumbangan selama kegiatan berlangsung di salah satu ruangan di Gereja Katholik MBC Bajawa dan diawasi oleh panitia. Sedangkan bentuk sumbangan berupa uang yang diterima langsung akan diarahkan oleh panitia agar pihak donasi dapat menuliskan identitas serta besaran yang diberikan, akan tetapi bilamana ada pihak donatur yang tidak berkeinginan untuk menerangkan identitas, maka pihak panitia juga akan tetap menulis dengan nama tertentu dan sesuai jumlah uang yang sumbangkan”, terang Brigpol Rymond.
Menurut dia, sumbangan atau donasi dalam wujud uang secara cash, dilakukan pembukuan oleh anggota panitia yang telah ditunjuk sebagai Bendahara yang bertanggung jawab, sehingga tidak adanya selisih ataupun penyalagunaan anggaran.
“Semua bentuk sumbangan yang diperoleh akan dihimpun dan didatakan secara baik dengan sistem pembukuan, serta laporan pertanggung jawaban akan dilaporkan kepada Bupati Ngada dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ngada, tembusan kepada Kapolres Ngada dan DPRD Ngada”, tutup Ketua Penginisiasi Brigpol Raymond Richard Lay.

WBN│Editor-Aurel

Share It.....