WBN, CIREBON – Sultan Aloeda II, Raharjo Djali akan melantik perangkat kabinetnya di Lujuk Keraton Kasepuhan Cirebon, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. (25/8/2021).
Polemik kekuasaan di Keraton Kasepuhan Cirebon, makin panas. Adu mulut terjadi antara keluarga Sultan Sepuh XV Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin dan Sultan Sepuh Aloeda II Raden Rahardjo Djali di Keraton Kasepuhan Cirebon. Bentrokan antar keluarga itu terjadi saat acara pelantikan perangkat Keraton Kasepuhan Cirebon versi Rahardjo yang digelar di Bangsal Jinem Pangrawit. Prosesi pelantikan perangkat kabinet yang akan membantu Raharjo sebagai Sultan Aloeda ll Keraton Kasepuhan itu sempat diwarnai kericuhan. Kurang lebih terdapat 20 orang yang dilantik menjadi perangkat Sultan Keraton Kasepuhan.
Massa pendukung Raharjo tampak meminta agar prosesi pelantikan dilanjutkan. Karenanya, Raharjo pun langsung membacakan naskah pelantikan tersebut.
Suasana memanas saat kedua pengikut dan keluarga itu saling berhadapan. Perang argumen terjadi. Bahkan, sempat terjadi aksi saling dorong. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Ketegangan kedua pihak itu terjadi sekitar setengah jam lebih. Pihak keamanan berhasil meredam suasana
Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat yang merupakan keluarga dari Sultan Sepuh XV menolak pelantikan perangkat kesultanan Sultan Sepuh Aloeda II. Alexandra mengaku kaget dengan kegiatan pelantikan tersebut.
Ratu Alexandra Wuryaningrat, yang merupakan adik Sultan Sepuh XIV tampak datang dari dalam keraton dan membubarkan pelantikan tersebut. Namun massa yang menghadiri pelantikan perangkat Raharjo menolak sehingga sempat terjadi adu mulut di depan bangunan utama Keraton Kasepuhan.
Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat mengatakan “Kegiatan ini tanpa izin Sultan Sepuh (XV). Di keraton itu sultan cuma satu. Tidak ada sultan dua. Kegiatan yang di keraton harus ada izin dari Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin. Saya sebagai badan pengelola Keraton Kasepuhan berhak menegur mereka. Karena tidak ada pemberitahuan. Kegiatan itu tanpa izin,” Tuturnya
Rahardjo Djali mengatakan ” Pelantikan ini menandakan saya bersama para perangkat siap bekerja. Kami juga langsung menyusun program kerja. mereka akan membantu menjalankan tugas saya sehari-hari sebagai Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon.” kata Raharjo Djali
Ia juga menambahkan ” Langkah awal yang dilakukan adalah memperbaiki keraton sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan. Perangkat yang dilantik kali ini terdiri dari patih sepuh, patih dalem, pangeran kumisi sepuh, pangeran kumisi dalem, dan lainnya.
Sistem perangkat ini mengacu pada struktur adat yang berlaku di keraton-keraton Cirebon, tapi dimodifikasi sesuai perkembangan zaman,” ujar Raharjo Djali
( Team WBN )