Gambar ilustrasi : Raden Ampo
Berbicara mengenai asal-usul atau sejarah lahirnya Kabupaten Kuningan sebenarnya terlalu mendramatisir bilamana dikait-kaitkan dengan masa Prasejarah diwilayah itu. Sebab tanpa membahas itupun pada nyatanya kita mampu menerka dan menemukan jawaban mengenai kenapa daerah tersebut dinamakan Kuningan.
Kuningan secara bahasa bermakna sesuatu benda yang berwarna kuning. Jadi kalau ada cincin, gelang, atau barangkali bokor (tempat penyimpanan sirih/Sejenis Guci) berwarna kuning yang mana benda-benda tersebut bukan terbuat dari emas ataupun perak maka benda-benda itu dikata terbuat dari kuningan.
Perlu dicatat bahwa kuningan ini sebenarnya warnanya tidak benar-benar kuning, lebih tepatnya hanya mirip warna kuning.
Munculnya nama Kuningan untuk menandai sebuah wilayah Kabupaten yang kini terletak di selatan Cirebon ini, sebetulnya berkaitan dengan Sejarah Cirebon. Ada yang berasumsi bahwa nama Kuningan itu diambil dari nama anak Sunan Gunung Jati yang bernama Arya Kemuning. Dinamakan Arya Kemuning karena dipercayai yang bersangkutan tampilan fisik kulitnya Kuning sebagaimana kulit etnis Cina pada umumnya.
Dalam Naskah-naskah Cirebon, dikatakan bahwa Arya Kemuning merupakan anak dari Ong Tien, seorang putri Cina yang dinikahi oleh Sunan Gunung Jati. Selain itu Naskah-naskah Cirebon juga menjelaskan bahwa Arya Kemuning ini, sebenarnya bukan anak bilogis dari Sunan Gunung Jati dan Ong Tien. Karena dalam kisahnya dijelaskan bahwa ketika Sunan Gunug Jati mengembara ke Negeri Cina, rupanya Sunan Gunung Jati di uji kesaktiannya oleh Penguasa lokal di daratan Cina tersebut, dengan cara tebak-tebakan.
Sang Penguasa diceritakan punya dua puetri yang satu sudah menikah dan menurut tabib istana sedang dalam keadaan hamil muda sementara yang kedua adalah puetri yang masih gadis yang tentu saja sedang tidak hamil karena memang tak bersuami.
Si penguasa itu kemudian diceritakan menyuruh kedua anaknya untuk hadir dihadapan Sunan Gunung Jati, dan kemudian sang penguasa menyuruh Sunan Gunung Jati menabak putri mana yang sedang hamil. Ajaibnya Sunan Gunung Jati kemudian menebak bahwa putri yang kedualah yang sedang hamil.