WBN|Nagekeo – Forum Komunikasi Antar Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Forkoma PMKRI) Kabupaten Nagekeo, Propinsi NTT resmi terbentuk, Minggu(12/9).
Dengan tema “A Walk To Remember” bertempat di angkringan Uma Lape, Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, secara aklamasi ditunjuk Patrisius Bhoko, SE yang juga menjabat sebagai anggota DPRD dari fraksi Demokrat kabupaten Nagekeo untuk memimpin Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkoma PMKRI kabupaten Nagekeo periode 2021-2024.
Dari pantuan media WBN. Com Hadir pula pada kesempatan itu, Odorikus Goa Owa anggota DPRD Kabupaten Nagekeo, ketua Lembaga Bantuan Hukum(LBH) Nurani Avan Wogo, bersama sekretarisnya Endy Dhenga, Presdir “Koyo Toto” Kim Seke, Vinsen Presdir ”Kopi Ebulobo” , Arto pengusaha “Kangen Water”, Oryn Petani milenial Nasional dan sejumlah pengusaha muda milenial lainnya. Susana begitu terasa sejuk, akab dan berwibawa.
Kepada sejumlah awak media, Patrisius Bhoko (Patris) menyampaikan, ucapan terima kasih kepada rekan rekan alumni yang telah mempercayakan dirinya sebagai ketua DPC Forkoma PMKRI Nagekeo untuk 3 tahun kedepan. Bahwa terbentuknya Forkoma PMKRI Kabupaten Nagekeo merupakan upaya untuk memanagemen kader PMKRI agar terdistribusi secara baik. Potensi alumni cukup besar, secara data jumlah alumni PMKRI yang telah diinfentarisi sebanyak 150 orang, sedangkan jumlah alumni yang belum terdata kurang lebih 500 orang yang tersebar di 7 wilayah kecamatan.
Lebih lanjut patris mengungkapakan hal hal yang menjadi target forkoma yaitu mendorong kegiatan PMKRI cabang Mbay harus di aktifkan kembali karena kaderisasi beberapa tahun yang terputus sehingga mahasiswa bisa bergabung dengan PMKRI cabang Mbay. Selanjutnya akan dilakukan konsulasi internal berkaitan dengan mendorong keanggotaan seluruh alumni untuk terlibat aktif dalam mengambil bagian proses pembangunan yang ada di kabupaten Nagekeo.
Forkoma PMKRI akan hadir mendukung pembangunan di Nagekeo dengan mendistribusikan kadernya berdasarkan bidang tugas masing-masing. Forkoma PMKRI Nagekeo cukup berbangga karena beberapa anggotanya menjadi Pengusaha dan Petani milenial yang sukses di kabupaten Nagekeo dengan terobosan dan produk lokal yang membuming di tingkat nasional. karena sebuah organisasi menjadi bernilai ketika bisa berbuat nyata bukan sekedar wacana, ” tutur patris.
Spirit tugas dan perjuangan harus memegang teguh tiga nilai luhur yang menjadi semboyan organisasi yakni Kristianitas (jiwa kristiani), intelektualitas (akal budi) dan fraternitas (persaudaraan) harus senantiasa menjiwai gerak langkah Forkoma PMKRI di kabupaten Nagekeo. Dengan konteks tersebut, kiranya menjadi tulang punggung bela rasa atau kepedulian, keadilan dan juga integritas tanpa memandang latar belakang masyarakat yang dilayani, “ Tutup Patris.
(Wildbrodus)