WBN. GARUT – Wakil ketua Komisi 4 DPRD Garut Karnoto, SKep.MSi sesalkan terjadinya kasus keracunan pada 19 Balita pasca Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di wilayah kerja Puskesmas Guntur.
“Saya prihatin sekaligus menyesalkan terjadinya kasus keracunan pada peserta pemberian makanan tambahan (PMT) di wilayah kerja Puskesmas Guntur. Sebagai Faskes, Puskesmas Guntur semestinya terdepan dalam pengolahan dan penyajian makanan yang sehat, higienis dan bergizi,” Jelas Karnoto.
PMT adalah salah satu program Kemenkes sejak tahun 2011 dalam bentuk pemberian makanan tambahan bagi balita, bumil dan anak sekolah. Sumber pembiayaan dari BOK Puskesmas atau donasi dari berbagai pihak yang tidak mengikat. Hari Makan Anak (HMA) biasanya setiap hari sekali selama 90 hari dengan menu makanan berbasis bahan lokal.
PMT ditujukan untuk pemulihan anak dengan gizi buruk dan mencegah terjadinya stunting.
Kasus keracunan makanan bukan kali pertama di Garut. Tapi beberapa kali pernah terjadi keracunan masal di masyarakat. Namun terjadinya kasus keracunan di puskesmas Guntur saat pelaksanaan program PMT menjadi perhatian serius Komisi 4 DPRD Garut.
Dan atas terjadinya kasus keracunan tersebut Karnoto meminta Dinas Kesehatan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanan protap PMT baik di Puskesmas Guntur dan juga di Puskesmas lainnya, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Saya meminta Dinas Kesehatan mengevaluasi pelaksanaan Protap PMT di Puskesmas Guntur dan juga Puskesmas lainnya agar kejadian serupa tidak terulang kembali dimasa mendatang. ” Pinta Karnoto.(***)