Indonesia mengajar Pamit, Mahoro Berterima Kasih

Oleh : Jefrison Hariyanto Fernando, S.I.P

 

Hari Selasa, 15 Februari 2022 sekitar pukul 14.34 hp saya berdering,pertanda ada pesan masuk yang harus dibaca .

Saya bergegas untuk membuka pesan tersebut, yang ternyata pesan itu adalah pesan di WA grup yang dikirim oleh seseorang yang saya simpan nomornya bernama PM Romarta.

 

Romarta ini adalah sala satu pengajar muda (PM) dari yayasan Indonesia mengajar dengan nama lengkap Romarta Hutagalung, tapi teman -teman penggerak menyapanya dengan nama Roro

 

Pesan yang di kirim Roro dalam WA grup Pesta Pendidikan Do Hawu berisi sebuah file undangan yang ditandatangani oleh Carles Meok sebagai Plt Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat yang ditujukan kepada beberapa orang, termasuk kami sebagai para penggerak pendidikan di Sabu Raijua untuk menghadiri acara Indonesia mengajar pamit di Aula Kantor Bupati yang berlokasi di Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat, Kebupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

 

 

WA Grup Pesta Pendidikan Do Hawu adalah sala satu grup yang kami buat tahun lalu sebagai wadah untuk saling berdiskusi dan saling berbagi informasi tentang dunia pendidikan di Sabu Raijua. Ada puluhan peserta didalamnya yang terdiri dari para penggerak pendidikan, pegiat literasi , pegiat media sosial termasuk di dalamnya Yohanis Uly Kale sebagai wakil Bupati Sabu Raijua. Grup itu dibuat untuk mendukung suksesnya kegiatan Pesta Pendidikan Do Hawu Tahun 2021 .

 

Merespon undangan yang di share oleh Roro di grup WA, tentu banyak dari para penggerak yang sedih karena harus berpisah dengan teman-teman pengajar muda angkatan ke empat.

 

Berpisah dengan Roro, laudy, Gita, Icang ,Syarif dan Wira membuat sala satu teman langsung mengirimkan pesan di Grup itu, ia menanyakan coba cek ada yang menangis? Begitulah pesan yang di kirim oleh Yulius Boni Geti ,sala satu penggerak pendidikan dan pegiat literasi yang bergabung dalam grup dan telah bersama-sama mensukseskan PPDH 2021.

 

Pria yang berprofesi sebagai Wartawan ini mengirimkan pesan seperti itu bukan tanpa dasar, akan tetapi ia sadar bahwa teman-teman Pengajar muda telah memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan dan dunia lieterasi di Pulau sejuta lontar. Sehingga tentu semua teman-teman di Sabu Raijua akan sedih ketika berpisah dengan para Pengajar muda.

 

Hari Rabu pagi 16 Februari 2022 sekitar jam 08.15 saya bergegas menuju aula kantor Bupati, disana sudah banyak yang berkumpul, ada teman-teman penggerak pendidikan, ada kepala sekolah dan kepala desa tempat Pengajar Muda (PM) ditempatkan, para camat, para asisten, serta Kepala Dinas PKKO yang sedang duduk dan berdiskusi dengan seorang pria berkaca mata.

 

Saya bergegas menuju mereka berdua saling berkenalan , yang ternyata pria berkaca mata itu bernama Hikmat hardono yang merupakan Ketua Yayasan Indonesia mengajar.

 

Sambil menunggu Bupati Sabu Raijua , Nikodemus Rihi Heke masuk ke ruangan, kami berdiskusi banyak hal tentang dunia pendidikan termasuk sepak terjang Yayasan Indonesia mengajar.

 

Singkat cerita acara dimulai, yang di pimpin oleh pembawa acara Ida Kale Dipa yang sekaligus penggerak pendidikan di Sabu Raijua.

 

Bupati menyampaikan beberapa hal diantaranya ia mengapresiasi dan berterima kasih kepada yayasan Indonesia mengajar yang telah memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan di Sabu Raijua

 

 

Pak Hikmat dari yayasan Indonesia mengajar menyampaikan laporanyany bahwa sudah 4 Tahun Yayasan Indonesia Mengajar (Angkatan I,II, III dan IV), menempatkan Pengajar Muda (PM) sebanyak 6 orang tiap tahunnya. Selama 4 tahun terdapat 6 Sekolah Dasar (SD) yang menjadi sekolah sasaran, diantaranya di Kecamatan Raijua, SDN Lokojuli dan SDN Ledeke 2, Kecamatan Hawu Mehara, SDK Perema dan SDN Lobolauw, Di Kecamatan Sabu Liae, SD GMIT Menangado dan Kecamatan Sabu Timur, SDN Keliha.

 

Angakatan ke IV PM merupakn angkatan terakhir Yayasan Indinesia Mengajar ada di Sabu Raijua, selama setahun (Februari 2021-Februari 2022) di Sabu Raijua, banyak kegiatan yang telah dilakukan, terlebih dalam bidang pendidikan.

 

 

Pada kesempatan tersebut Iksan sebagai sala satu PM menyampaikan beberapa hal soal perjalanan Pengajar Muda Indonesia mengajar angkatan ke empat di sabu Raijua.

 

Pria lucu serta berambut panjang seperti mone Ama itu menjelaskan bahwa sejak 27 April 2021 hingga 30 Agustus 2021 PM telah melaksanakan berbagai kegiatan di Sekolah diantaranya, Kegiatan Tanggap Bencana di SDN Ledeae dan SDN, Pelatihan Ruang Sahabat Anak di Desa Ledeke, Sabu Liae, Menangado Menginspirasi di SD GMIT Menangado, Kegiatan Belajar dan Bermain(KBB) Pantai Kepo Pantai Kepo di Sabu Liae, Seminar dan Pelatihan Pembelajaran Literasi Dasar pada Anak SMPN 2 Sabu Barat, dan SDN Lokojuli, Ngobrol Pendidikan Kontekstual Daring dengan Zoom Meeting bersama aktivis pendidikan, Toto Rahardjo serta

 

Pemaparan dilanjutkan oleh Wira, sala satu PM yang bertugas SD Ledeke 2, di Kelurahan Ledeke , Kecamatan Raijua.

 

Saya pertama kali mengenal Wira ketika mendapat informasi bahwa ia mulai berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di Raijua untuk menghidupkan Rumah Inspirasi Generasi Peduli Sesama (GPS).

 

Rumah Inspirasi GPS itu merupakan sala satu tempat belajar anak- anak yang saya gagas tahun 2018 , kala itu saya masih bertugas di pulau Raijua, kami berhasil membangun rumah inspirasi dengan di dukung penuh oleh sala satu Pengajar Muda bernama Eko Nugroho serta para penggerak di Raijua .

Lanjut Ke Halaman Berikut!…

Share It.....