WBN│Meski baru dihidupkan kembali pada tahun 2021 dan berjalan di tengah pandemi covid-19, akselerasi Rumah BUMN Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, Provinsi NTT yang berkantor di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Faobata, Kecamatan Bajawa, yang digembleng oleh Ketua Pengelola, Markus Lina dan Pengelola Reynold Resi memberikan kontribusi positif penataan ulang maupun daya progres Rumah BUMN Bajawa.
Sebelumnya diberitakan media ini, mati suri sejak tahun 2019, Rumah BUMN Bajawa kembali bangkit. Pada tahun 2021 peran dan akselerasi Rumah BUMN Bajawa baru mulai digerakan dibawah Ketua Pengelola yang baru, Markus Lina. Selainitu tidak terlepas juga dari peran besar PLN sebagai donatur anggaran, demikian Reynold Resi sebelumnya (19/04/2021) kepada awak media di Bajawa.
“Kita kini mengumpulkan semua UKM dengan tiga produk unggulan Ngada yakni kerajinan bambu, kopi dan fashion tenun tradisional, bersama dengan semua produk UKM lainnya”, kata Ketua Pengelola Rumah BUMN Bajawa, Markus Lina.
Lebih lanjut, Markus Lina juga memberikan data 63 jenis hasil kerajinan bambu Ngada yang saat ini terus diproduksi oleh Rumah BUMN Bajawa, dipasarkan dan terus dilakukan inovasi pengembangan oleh Rumah BUMN Bajawa dengan standar layak mutu, layak pasar, telah berkode produk dan terintegrasi digital go modern.
Disaksikan media ini, dari 63 jenis kerajinan tersebut, kreasi desain maupun seni coraknya tidak terlepas dengan sangat menonjolkan kekhasan Ngada Flores.
Rumah BUMN Bajawa terbuka di setiap hari kerja bagi masyarakat dan peminat produk-produk kerajinan daerah Ngada.
“Kami melayani setiap waktu hari kerja. Mari berkunjung ke Rumah BUMN Bajawa Kabupaten Ngada, Flores, yang terletak persis di samping PLN Faobata, Jalan Sam Ratulangi, Kota Bajawa. Kantor kami memang masih ala kadarnya dan sedang ditata, namun disini juga terdapat pustaka kerajinan lokal, ilmu dan nilai yang selalu siap berbagi, mengayomi dan siaga mengasah untuk kemajuan dan harapan Ngada Bisa”, kata Markus Lina dan Reynold Resi.
WBN│Editor-Aurel