WBN │Komite Anti Diskriminasi Amerika-Arab (ADC), organisasi hak-hak sipil akar rumput Amerika-Arab terbesar di Amerika, menyerukan kematian Jurnalis Shireen harus menggunakan Penyelidikan Independen yang bebas dari kepentingan politik Amerika-Israel.
Seperti dilansir Al Jazeera (12/5), “We demand an independent investigation, free from political pressure and influence from American and Israeli interests”, American-Arab Anti-Discrimination Committee.
Sebelumnya diberitakan, seorang reporter senior, keturunan Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh (52th) yang bekerja untuk saluran berbahasa Arab, Al Jazeera selama 25 tahun, tewas tertembak pada 11 Mei 2022, saat meliput serangan terhadap Jenin di Tepi Barat yang diduduki Pasukan Israel. Shireen sedang meliput mengenakan rompi Pers, dia ditembak di wajahnya dengan satu peluru.
American-Arab Anti-Discrimination Committee atau ADC adalah organisasi hak-hak sipil Amerika-Arab terbesar di Amerika Serikat. American-Arab Anti-Discrimination Committee mencakupi orang-orang dari semua latar belakang, agama, etnis. ADC memiliki sejumlah program untuk memerangi diskriminasi dan bias terhadap orang Arab-Amerika, termasuk stereotip Arab di Amerika Serikat .ADC didirikan pada tahun 1980 oleh James Abourezk, Senator Amerika Serikat Arab-Amerika pertama dan Aktivis Politik Arab-Amerika James Zogby. Dewan Penasihat ADC Muhammad Ali, Uskup Agung Philip Saliba, Ratu Noor dari Yordania, Casey Kasem, Anggota Dewan Perwakilan Amerika Serikat John Conyers dan Darrell Issa, mantan anggota Paul Findley dan Nick Joe Rahall, dan lainnya.
Kematian Jurnalis Shireen merupakan kematian kedua warga negara Amerika dalam tahun 2022, dimana sebelumnya Bulan Januari 2022, seorang warga negara AS berusia 78 tahun, juga menjadi korban kekerasan oknum Tentara Israel.
Washington, DC, Departemen Luar Negeri AS sering mengatakan bahwa tidak ada prioritas yang lebih tinggi, dari pada keselamatan dan keamanan warga AS di luar negeri”.
Setelah mengetahui Jurnalis Shireen tertembak, Al Jazeera (11/5) menulis, Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, langsung mengutuk pembunuhan itu dan menyerukan penyelidikan, tetapi kemudian pada hari itu, dia mengkonfirmasi bahwa Washington mempercayai Israel untuk menyelidiki sendiri dan tidak akan menyerukan penyelidikan independen.
Direktur Eksekutif Kampanye AS untuk Hak Palestina, Ahmad Abuznaid mengatakan seruan untuk penyelidikan adalah “isyarat kosong” jika penyelidikan akan diserahkan kepada Israel.
“Anda tidak dapat meminta Israel menyelidiki diri mereka sendiri,” kata Abuznaid, dikutip Al Jazeera.
WBN │Rangkuman Aktualita Manca Negara