Gerakan Kota Hijau, Lurah Danga Seruhkan Satu Orang Satu Pohon Satu Kehidupan

WBN|Nagekeo NTT – Pemerintah daerah kabupaten Nagekeo, melalui Lurah Danga terus menghimbau dan melakukan aksi-aksi Gerakan Kota Hijau dengan menanam pohon. Senin (21/11)

Menurut Lurah Danga Yohanes Lado, Gerakan Kota Hijau bisa dimulai dari Pekerangan rumah, kantor, kebun pribadi, kebun sekolah dan bukit di wilayah kita, dari musim hujan ke musim hujan terus digalakkan.

“Target kita Kota ini semakin banyak pohon. Misi kita adalah Sadar Lingkungan, menurunkan suhu panas yang ekstrim, menyediakan pangan dan oksigen serta keindahan kota (Ekonomi, Ekologi, Estetika). Penduduk Kota semakin bertambah, jumlah kendaraan bermotor semakin bertambah, jumlah rumah, kantor, pertokoan, kios, bengkel, warung pun bertambah. Kendalanya adalah jumlah pohon semakin berkurang selain karena pembangunan, tetapi juga diakibatkan dampak dari pesta. Dimana untuk meriah ramaikan pesta maka pemilik rumah merelakan pohonnya yang ditanam, dipelihara dan dirawat bertahun-tahun dipotong, “ungkap Yohanes”.

Penambahan Ruang kelas baru, pembangunan rumah baru, dan kantor baru berdampak pada banyak pepohonan yang dipotong. Semoga di musim hujan ini kita memanfaatkan secara baik, dengan menanam kembali pohon-pohon yang memiliki fungsi Ekologi, Ekonomi, Estetika di kota Mbay, khususnya di wilayah Kelurahan Danga. “Tambahnya”

Ini Perlu kesadaran bersama seluruh warga masyarakat Kota Mbay. Hal ini bisa di Mulai dari Diri Sendiri, Mulai dari Pekarangan. Kalau setiap orang punya kesadaran, Tidak perlu dalam jumlah banyak cukup dengan satu orang satu pohon, maka ada ribuan pohon yang tertanam di kota ini. Tanam, rawat, peduli dan lindungi menjadi penting, jika tidak, maka kita cenderung menyalahkan alam yang panas dan hewan yang berkeliaran.

Sadar tidak sadar bahwa naungan pohon ,buah, dan udara yang kita konsumsi hari ini adalah warisan generasi terdahulu. Saatnya kita tanam pohon untuk generasi berikutnya (legacy) dan menciptakan Ibu Kota yang Sejuk dan kualitas udara yang bersih (obligation). Kota yang hijau, sejuk akan membuat warga kotanya menjadi warga yang ramah, peduli lingkungan, peduli sesama. Kota yang panas dan kering akan membuat warganya mudah marah, pembully, caci maki, fitnah, masa bodoh, karena jiwanya kerdil dan hatinya gersang. Maka dari itu berhentilah mengeluh Dan Mari menanam pohon, “Tegasnya”. (Wil)

Share It.....