WBN | Sabu Raijua – Terkait polemik tentang upah buruh di pelabuhan Namo, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, NTT akhirnya menemukan titik terang. Setalah melakukan konfirmasi secara langsung dengan perwakilan pengusaha yang membeli 800 Ton garam.
David Gerson Ndun sebagai perwakilan dari pembeli garam kepada Media WBN mengatakan bahwa kesepakatan dengan buruh untuk upah buruh gudang dibayar 100 ribu per Ton, untuk biaya mobil 125 ribu per ton dan biaya buruh pelabuhan 75 ribu per ton.
“Sebagai perwakilan pembeli garam dengan jumlah 800 ton, kami bersepakat bahwa untuk upah buruh gudang dibayar 100ribu per Ton, untuk biaya mobil 125ribu per ton dan biaya buruh pelabuhan 75ribu per ton”ungkapnya
Dijelaskan David, untuk buruh gudang dan biaya mobil dirinya mentransfer langsung ke penanggung jawab tambak yang bernama Bernabas Nite
“Untuk biaya buruh gudang dan mobil saya transfer langsung ke Saudara Bernabas Nite” ungkap David sambil menunjuk bukti tranfer
Menurutnya, untuk biaya sebesar itu, dirinya sebenarnya keberatan karena ketika dikalkulasi biaya sangat mahal. Oleh Karena itu, dirinya sebagai pembeli garam meminta tolong kepada pihak pengelola pelabuhan untuk menyampaikan kepada buruh dan bersepakat bahwa biaya bongkar muat di pelabuhan 75 ribu per ton. Untuk buruh pelabuhan, menurut David dirinya bayar ketika kapal mau berangkat.
Menurutnya, Karena total biaya buruh sebesar 60 juta, sedangkan uang yang saat itu tersedia hanya 50 juta maka ia meminta tolong kepada kepala syahbandar Wilayah Kerja Raijua untuk membantu dirinya dengan meminjam uang sebesar 10 juta. Sehingga tidak ada uang yang ditransfer kerekening pihak Syahbandar
“Upah buruh pelabuhan Saya bayar pas kapal mau berangkat , karena uang persediaan cuman 50 juta maka 10 juta Saya pinjam uang pak George.jadi tidak benar kalau Saya transfer uang ke pihak pengelola pelabuhan ” tulisnya melalui pesan WhatsApp, Rabu (07/12/2022) .(WBN Tim)