Masyarakat Sabu Raijua Minta Kapolda NTT Tambah Penyidik PPA Ke Polres Sabu Raijua 

WBN – Sabu Raijua, NTT – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak, Kabupaten Sabu Raijua mengadakan Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap perempuan, Kekerasan Terhadap Anak, Tindak Pidana Perdagangan orang di Kabupaten Sabu Raijua Tahun 2022 yang berlangsung di aula kantor Bupati Sabu Raijua, Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua , Propinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (27/12/2022)



Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke tersebut menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Wakapolres Sabu Raijua, Kompol Dominggus Sigakole

Dalam pemaparannya, Wakapolres menyampaikan data tentang kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak pada tahun 2022 di Sabu Raijua

Menurut Sigakole, jumlah kasus kekerasan seksual yang terjadi dan sementara ditangani oleh polres Sabu Raijua sebanyak 21 kasus.

“Jumlah Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak tahun ini sebanyak 21 kasus” ungkap Dominggus

Dijelaskannya, dari 21 kasus tersebut, 15 kasus sudah P21, sedangkan 6 kasus masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan

“15 kasus sudah P21 dan 6 kasus masih pada tahap penyelidikan dan penyidikan” ujarnya



Dirinya juga menyampaikan sala satu kendala yang dihadapi oleh polres Sabu Raijua dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak adalah keterbatasan sumberdaya manusia dalam hal ini penyidik PPA

Saat ini, menurut Wakapolres, Polres Sabu Raijua hanya memiliki satu orang penyidik PPA

“Kami mengalami kendala soal kekurangan penyidik PPA karena saat ini Polres Sabu Raijua baru memiliki Satu orang penyidik PPA “pungkas Sigakole

Menanggapi kekurangan penyidik PPA Pada Polres Sabu Raijua, Jefrison Hariyanto Fernando sebagai Tokoh Pemuda dan sala satu peserta dalam diskusi tersebut meminta Kapolda NTT, Irjen pol Johny Asadoma untuk menambah personil penyidik PPA ke Polres Sabu Raijua

Hal tersebut menurutnya perlu karena kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sabu Raijua tiap tahun terus meningkat

“Terkait keterbatasan Penyidik PPA di Polres Sabu Raijua, Kami minta pak Kapolda NTT tolong tambah penyidik PPA ke Polres Sabu Raijua, karena kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Sabu Raijua terus meningkat  “harapnya

Dirinya juga meminta kepada seluruh korban kekerasan seksual untuk tidak boleh takut melaporkan kasus yang mereka alami karena para pelaku kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak merupakan para predator dan perusak masa depan generasi Sabu Raijua

“Bagi korban kekerasan seksual jangan takut untuk melaporkan para predator dan pelaku kekerasan seksual karena para pelaku mereka itu adalah perusak masa depan generasi muda Sabu Raijua” tegas penggiat Literasi Budaya Sabu Raijua itu

Pantauan WBN, Turut hadir dalam Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap perempuan, Kekerasan Terhadap Anak, Tindak Pidana Perdagangan orang di Kabupaten Sabu Raijua Tahun 2022 , Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke, Wakil Bupati Sabu Raijua, Yohanis Uly Kale, Para Asisten, Kepala Dinas Sosial, Dagerlin Lay Rihi, para narasumber dari Polres Sabu Raijua dan Kejaksaan Negeri Sabu Raijua, perwakilan organisasi profesi, para tokoh agama, tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda dan Insan Pers. Irwan Riktoson)

Share It.....