Resmikan Kantor Kelurahan Nagesepadhi, Bupati Nagekeo Sentil Petani Gadai Lahan

WBN | Bupati Kabupaten Nagekeo, NTT, Johannes Don Bosco Do meresmikan Kantor Kelurahan Nagesapadhi di Kecamatan Boawae, pada Jumat 27 Januari 2023.

Pantauan WBN, turut hadir Camat Boawae Vitalis Bai, unsur Forkopincam Kecamatan Boawae, Lurah Nagesapadhi jajaran, para Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat serta undangan lainnya. Upacara peresmian didahului dengan ibadat sabda yang dipimpin oleh Pastor Pembantu Paroki Boawae, Romo Paulus Bongu.

Pembangunan Kantor Lurah Nagesapadhi merupakan proyek Pemkab Nagekeo yang dianggarkan melalui Dinas PUPR Bidang Cipta Karya Tahun Anggaran 2022 senilai Rp. 360.000.000,00 (Tiga Ratus Enam Puluh Juta Rupiah).

Usai ibadat sabda, acara dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti.

Bupati Nagekeo dalam sambutannya menyampaikan beberapa catatan, pertama soal stunting. Don Bosco mengajak masyarakat Kelurahan Nagesphadhi untuk memperhatikan tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa. Stunting menjadi perhatian khusus yang harus terus diperangi sejak dini hingga serendah mungkin ditekan jumlahnya dengan senantiasa memperhatikan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat.

“Perhatikan anak keturunan kita, remaja, Ibu hamil, ibu menyusui. Saat ini untuk di Provinsi NTT kita stunting yang paling rendah. Kita tekan dibawah 5 bahkan jadi 1 serendah mungkin” pesan Bupati Don Bosco.

Bupati Don juga berpesan kepada para orang tua, bahwa dalam pola asuh anak, sejak usia dini tidak hanya memperhatikan kesehatan otak dan fisik, akan tetapi harus diimbangi dengan perilaku (tata krama) anak mulai dari dalam rumah.

“Anak yang otaknya bagus ototnya juga bagus dan atenya (hati) juga bagus, harus sejalan ote (otak) ate (hati) otot” pesan Bupati Don.

Selain stunting, Bupati mengingatkan akan persoalan sosial masyarakat yang mana saat ini mayoritas masyarakat masuk dalam jebakan hutang (dept trap) yang berkepanjangan. Kemudian, persoalan lain yang juga menjadi perhatian pemerintah adalah fenomena gadai lahan dan gadai tanam tumbuh yang menjamur di kalangan petani. Dengan adanya persoalan ini Pemerintah kata Bupati, bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat. Salah satunya yang menjadi fokus perhatian adalah tingkat SDM nya.

“Saat ini banyak petani yang merelakan lahannya dikelola orang lain. Bahkan sampai di gadaikan. Sebetulnya dia tidak bisa mengelola, tata kelolanya gagal dan yang paling bertanggung jawab itu pemerintah” ujarnya.

“Kita gagal kalau sampai ada petani yang sampai gadai lahannya itu artinya dia gagal mengelola pertanian dan itu juga terjadi sampai di irigasi desa” imbuh Don Bosco.

Sedangkan Romo Paulus dalam kotbah singkatnya mengatakan gedung kantor kelurahan sebagai suatu tempat dimana seluruh urusan penyelenggaraan pemerintahan dan kepentingan rakyat dikelola.

“Tempat ini bukan suatu kebetulan untuk dibuat lebih tinggi supaya gedung ini menjadi tempat terselenggaranya pelayanan yang berkualitas dan bermutu” pesan Romo Paulus.

Romo mengajak seluruh masyarakat untuk membangun kehidupan yang lebih baik dengan sebuah peradaban baru, menjadi garam dan terang sehingga membuat kehidupan berjalan dengan baik.

“Kita berdoa supaya para penyelenggara pelayanan publik diharapkan menjadi orang orang yang transparan, berintegritas dan akuntabilitas” harap Romo Polus.

Sementara itu, Antonius Adjo sebagai ketua panitia pembangunan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo yang telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Gedung Kantor Kelurahan Nagesapadhi hingga terjadinya peresmian kantor.

Wil │WBN

Share It.....