Kunker Mensos, Bupati Urai Data Stunting, Kemiskinan Dan Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Ende
Menteri Sosial Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T kunjungan kerja di Kabupaten Ende

WBN │ Bupati Ende, Drs. H. Djafar H.Achmad, MM melaporkan data stunting, kemiskinan hingga kemiskinan ekstrem yang terjadi di Kabupaten Ende saat kunjungan kerja (Kunker) Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T di Nangalala Desa Bheramari, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Selasa, (28/02/2023).

“Saya akan menyampaikan beberapa hal kepada Ibu Menteri Sosial berkaitan dengan masalah stunting dan kemiskinan di Kabupaten Ende. Bahwa angka Stunting kami di Kabupaten Ende tahun 2021 sekitar 14,9 %, 2022: 8,9 %, 2023 : 5, 5% dan untuk 2024 dicanangkan 1,01%. Kami akan canangkan bersama- sama dengan Dandim, Kejari dan Kepolisian serta para Tokoh Masyarakat di Kabupaten Ende dan melakukan kerja bareng mengatasi masalah stunting ini. Sedangkan angka kemiskinan di Kabupaten Ende masih tinggi, tahun 2021 sekitar 66000, 2022: 63000, kemiskinan ekstrem sekitar 3000″, urai Bupati Djafar.

Sebelumnya diberitakan media ini, Menteri Sosial Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T melakukan kunjungan kerja di Pantai Nangalala, Desa Bheramari, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Provinsi NTT, Selasa, (28/02/2023).

Kunjungan kerja Menteri Sosial, Rismaharini dalam rangka menyerahkan 25 unit Kapal Fiberglass bagi kelompok nelayan. Selain itu, Menteri Rismaharini juga menyerahkan bantuan atensi bagi Penyandang Disabilitas di Kabupaten Ende.

Mensos Tri Rismaharini menjelaskan, kedatangannya di Ende adalah jawaban permintaan Pemerintah Daerah Kabupaten Ende untuk menyerahkan bantuan 25 unit Kapal Fiberglass untuk Nelayan kabupaten Ende yang sudah terbangun lama melalui komunikasi baik antara Pemkab Ende dengan Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDIP asal NTT dengan pihak Kementerian Sosial.

Poestaka : Menurut WHO (2015), Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dan lain-lain.

Kemiskinan Ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan makanan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi yang tidak hanya terbatas pada pendapatan, tapi juga akses pada layanan sosial (United Nations, 1996). Berdasarkan Bank Dunia, penduduk miskin ekstrem adalah penduduk yang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tidak lebih dari USD 1,9 PPP (Purchasing Power Parity). Purchasing Power Parity adalah unit harga yang telah disesuaikan sehingga nilai mata uang di berbagai negara dapat dibandingkan satu dengan yang lain.

DM │ WBN  – Red│

Share It.....