
WBN | JAKARTA – Sambut Hari Ulos Nasional Ketua Umum JPI (jiwa perempuan indonesia) Purnama Sitompul, ini adalah momentum generasi muda ke depannya dapat mencintai dan melestarikan Ulos dari suku Batak, sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, Acara ini menandai pengakuan pemerintah atas Ulos sebagai warisan tak benda nasional. berlangsung di Ruang Auditorium Lt 2 atau Ruang Serbaguna Lt. 4 Perpustakaan Nasional RI JI. Merdeka Selatan. Jakarta Pusat (25/10)
Tampak hadir Ny. Karlina Damiri sebagai tamu kehormatan dan sekaligus tokoh pencinta seni dan budaya Nusantara mengatakan “sangat senang dapat hadir disaat moment hari Ulos Nasional, bahwa kain ulos ini mencerminkan persatuan dan kesatuan ikatan kekeluargaan yang sangat erat”. Ucapnya
Acara dimeriahkan dengan Talk Show dan Fashion Show, berbagai acara lainnya diantaranya Tari Tarian, Musik, Kolintang, Paduan Suara, dan berbagai hiburan musik lainnya.
Kain Ulos dalam Budaya Batak adalah lambang kasih keluarga. “Ulos bagi kami adalah sesuatu yang sakral, dan pemakaiannya harus dengan penuh rasa hormat terhadap adat dan budaya. Orang Batak sangat menghargai tradisi, dan tidak mengenal kata lupa,” kata Purnama
“Ulos adalah lambang kasih sayang dari orang tua ke anak dan pemersatu. Kain Ulos memiliki nilai sangat tinggi dengan makna yang sangat luas bagi keluarga. Mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian, Ulos selalu hadir dengan berbagai corak dan desain yang berbeda,” ujar Purnama
Hari Ulos Nasional adalah langkah awal yang penting dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Ini juga menjadi pengakuan pemerintah atas nilai dan makna yang terkandung dalam kain Ulos, yang tak hanya sebagai pakaian, tetapi juga sebagai lambang jiwa, cinta, dan persatuan dalam budaya Batak.(ndra)