PT NRI Kembangkan Pertanian Lahan Kering Di Sabu Raijua, Ini Penjelasan Dira Tome 

WBN- Sabu Raijua, NTT- Pangan adalah kebutuhan pokok manusia yang tiada substitusinya, tanpa pangan yang cukup kehidupaan pasti terhenti, tanpa pangan yang cukup maka tak perlu berbicara tentang masa depan generasi.

Pasalnya, betapa vitalnya pangan dalam kehidupan manusia karena itu setiap org berjuang memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.

Demikian dikatakan oleh Pembina PT Nataga RaiHawu Industri (NRI) , Marten Luter Dira Tome saat melakukan monitor persiapan panen jagung bersama Direktur PT NRI, Robby Mita di lahan seluas 2 Hektar di Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa tenggara Timur, Selasa (14/11/2023).

Lebih lanjut, Bupati Sabu Raijua pertama itu menjelaskan bahwa demikian juga negara atau daerah, tentu masalah pangan menjadi prioritas karena pangan berkorelasi langsung dengan hidup dan mati serta kesejahteraan yang dituju, sehingga setiap daerah wajib berjuang memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.



Berkaitan dengan hal tersebut, Dira Tome menjelaskan bahwa kondisi Sabu Raijua termasuk daerah semi arid, musim kemaraunya sangat panjang sementara musim hujan sangat singkat, walau demikian tidak berarti bahwa kegiatan pertaniaan tidak bisa dilakukan di musim kemarau.

Oleh karena itu, Pria yang akrab disapa Matade itu, sadar benar bahwa harus ada satu program yang menjadi spirit bagi para petani untuk memanfaatkan kondisi alam seperti ini.

Baca Juga: Kolaborasi YSI Dengan UKAW Kupang Kembangkan Teknik Budidaya Rumput Laut Anaconda di Sabu Raijua

Beberapa tahun lalu saat dirinya memimpin Sabu Raijua, Ia menggagas program menanam pada musim kemarau yang merupakan program andalan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan menggunakan pendekatan Ampibi .

Tujuannya , Menurut MDT, selain utk ketahanan pangan, limbahnya dimanfaatkan untuk mengantisipasi kelangkaan pakan ternak pada masa peceklik bulan September sampai awal Desember.

“Tujuan kita tanam di musim kemarau itu selain untuk ketahanan pangan, limbahnya bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi kelangkaan pakan ternak pada masa peceklik bulan September sampai awal Desember ” terang Dira Tome



Dikatakannya, adapun jenis jagung yang dikembangkan oleh petani binaan PT NRI adalah jagung hibrida NK 6172 PERKASA , sedangkan untuk target penen yang akan diperkirakan pada akhir bulan November ini mencapai 4,5 ton jagung kering per hektar.

“Yang kita tanam ini jagung hibrida NK 6172 Perkasa dengan target panen 4,5 ton jagung kering per hektar ” kata Matade

Untuk diketahui bahwa , PT Nataga RaiHawu Industri merupakan sala satu perusahaan dengan direktur utama (Dirut) Dani De Mita, Direktur Pelaksana Robbi Mita serta Pembinaan, Marten Luter Dira Tome.

Saat ini, PT NRI sedang konsentrasi mengembangkan sektor tambak garam di Kabupaten Sabu Raijua sehingga telah merekrut 300an karyawan tetap. Selain itu, PT NRI juga sedang melakukan pengembangan dibidang pertanian lahan kering. (WBN Tim)

Share It.....