Hak Tak Kunjung Dibayar, Ratusan Guru Di Sabu Raijua Lakukan Demontrasi 

WBN| Sabu Raijua, NTT – Ratusan guru SD dan SMP yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kabupaten Sabu Raijua kembali menggelar aksi Demontrasi menuntut hak guru – guru yang belum dibayar oleh Pemda Sabu Raijua .

Mereka mengancam akan mogok mengajar jika tuntutanya tidak di penuhi.

Aksi unjuk rasa para tenaga pengajar yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berlangsung di depan kantor bupati Sabu Raijua, Desa menia, kecamatan Sabu Barat, kabupaten Sabu Raijua, provinsi Nusa Tenggara Timur Senin,( 5/02/2024).



Aksi yang dihadir oleh ratusan guru tersebut dikawal ketat oleh pihak kepolisian polres Sabu Raijua dan  Satpol-PP Kabupaten Sabu Raijua.

Pantauan media WBN dalam aksi unjuk rasa tersebut sempa terjadi  saling dorong antara para guru yang hadir dengan pihak keamanan, para guru meminta Bupati Sabu Raijua keluar dari ruangannya.

Bahkan ketua BEM Nusantara pun sempat dipukul oleh oknum yang ia tidak kenal namanya sehingga jari tangan kanannya tergores luka kecil akibat insiden tersebut.

Koordinator lapangan aksi unjuk rasa tersebut, Amos Come Rihi dalam orasinya meminta Bupati Sabu Raijua segera membayar hah- hak guru yang belum dibayar.

Para guru, Menurut Amos tidak mau dengar lagi alasan – alasan untuk menunda pembayaran hak para guru di kabupaten Sabu Raijua.

Kome Rihi tegaskan bahwa para guru sudah muak dengan janji – janji yang pernah disampaikan untuk membayar semua hak para guru.

” Kami (Guru – guru) tidak mau lagi di PHP ( Pemberian Harapan Palsu ), hari ini ratusan para guru hadir untuk menuntut pak bupati Sabu Raijua agar segera membayar hak – hak mereka, sekali lagi kami tidak mau lagi dengar alasan lain selain membayar hak kami para ” tegasnya

Dijelaskan Ketua PGRI Sabu Raijua itu, pada tanggal 8 Januari 2024 pihaknya telah melakukan aksi pertama dengan meminta kejelasan kepada bupati Sabu Raijua,kapan akan membayar hak – hak semua para guru .

Waktu itu, Kata Amos, bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke berjanji untuk segera membayar hak para guru yang belum di bayar, akan tetapi sampai hari ini belum juga di bayar.

“Hari ini guru – guru datang untuk menuntut agar hari ini juga kami minta Pemerintah membayar semua hak guru – guru yang belum di bayar,para guru tidak mau lagi dengar janji – janji manisnya bupati Sabu Raijua yang selalu mengatakan pemerintah akan segera membayar” Kesalahannya

Hal senada disampaikan oleh koordinator lapangan lainnya, Marten Lena nguru dengan nada kerasnya meminta Bupati Sabu Raijua untuk segera membayar hak para guru hari ini juga.

Menurut Marten , jika bupati Sabu Raijua tidak bisa memberikan kepastian hari ini,maka semua para guru yang hadir tidak akan pulang dari kantor bupati Sabu Raijua,dan bahkan mulai besok guru – guru akan mogok mengajar.

“Para guru meminta kepada bupati Sabu Raijua agar hari ini segera membayar hak kami para guru,jika tidak memberikan kepastian hari ini,maka semua para guru tidak akan pulang dari kantor bupati Sabu Raijua dan mulai besok para guru akan mogok mengajar”tegasnya

Marten juga meminta Bupati Sabu Raijua untuk mencopot Kadis PKKO dari jabatannya Karena tidak becus dan tidak bertanggung jawab dalam mengurus hak – hak para guru di kabupaten Sabu Raijua.

” Para guru meminta Bupati Sabu Raijua untuk segera mencopot Kadis PKKO dari jabatannya hari ini juga,karena Kadis PKKO tidak becus dan tidak bertanggung jawab dalam mengurus hak – hak para guru di kabupaten Sabu”tegas pria yang akrab disapa makedo itu

Ketua BEM Nusantara dalam orasinya mengatakan bahwa pemerintah kabupaten Sabu Raijua dalam hal ini bupati Sabu Raijua tidak memikirkan nasib rakyatnya yaitu nasib para guru di kabupaten Sabu Raijua, bupati hanya memikirkan kesejahteraan pribadinya.

Ia juga mengatakan,jika bupati Sabu Raijua dari awal memikirkan nasib rakyatnya,maka hari ini tidak ada terjadi seperti ini di kantor bupati Sabu Raijua.

” Bupati Sabu Raijua gagal dalam membangun kabupaten Sabu Raijua terlebih khusus dalam mengurus kesejahteraan rakyatnya,tiga tahun terakhir di kabupaten Sabu Raijua selalu terjadi polemik terkait dengan hak – hak para guru.Hari ini para guru tidak bersabar lagi dan tidak mau kejadian – kejadian di tahun sebelumnya terjadi lagi,maka dari itu hari ini juga para guru meminta Bupati Sabu Raijua untuk segera membayar hak – hak mereka.”kesalnya



Menanggapi hal tersebut bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke menjelaskan dirinya sudah mengatur untuk mencopot Kadis PKKO dari jabatannya,dan dirinya juga berjanji hari kamis paling lambat untuk mencopot Kadis PKKO dari jabatannya.

Ia juga menambahkan,besok pemerintah Sabu Raijua bersama dengan DPRD kabupaten Sabu bersama pengurus PGRI kabupaten Sabu Raijua akan rapat bersama membahas terkait dengan hak – hak para guru yang belum dibayar.

” Besok kita akan bahas bersama – sama untuk masalah ini, dirinya meminta agar para guru bisa bersabar,besok kita akan bahas bersama “tutup bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke.

Berikut 7 tuntutan  para guru dalam aksi demontrasi tersebut =

1.Segeraembayar Tunjangan Profesi Guru ( TPG) Triwulan IV -+ 344 guru ;

2.Segera membayar Tunjangan non sertifikasi 4 bulan sebanyak 525 guru;

3.Segera membayar Tambahan Penghasilan Pegawai ( TPP) 12 bulan 53 sekolah;

4. Harus transparan SK CO penerima TPG yang di keluarkan oleh kementerian baik tahun 2022 maupun tahun 2023;

5.Segera copot Kadis PKKO Sabu Raijua;

6.Transparansi luran korpri;

7.transparansi sekolah penerima daerah khusus (DK).  ( Ferdy)

Share It.....