Gagas Program Kepue Due, Tim Kampung Adat Dara Rae Dabba Tanam Ratusan Pohon Lontar di Sabu Raijua

WBN- Sabu Raijua, NTT – Tim Kampung adat Dara Rae Dabba yang merupakan mitra GEF SGP menggagas program Kepue Due untuk melakukan riset tentang laju pertumbuhan lontar dan sekaligus melakukan penanaman sekitar 600 anakan pohon lontar di Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

 

Riset yang dilakukan untuk mengetahui laju pertumbuhan lontar mulai dari saat tumbuh tunas hingga ditanam.

Demikian dikatakan oleh projek officer program Kepue Due, Nguru Kolo kepada media online, Majalah dan Streaming TV Warisan Budaya Nusantara.com

“Kita bermitra dengan GEF SGP menggagas program Kepue Due untuk melakukan riset tentang laju pertumbuhan lontar sekaligus melakukan penanam sekitar 600 anakan pohon lontar di Sabu Raijua .Riset ini untuk mengetahui laju pertumbuhan lontar mulai dari saat tumbuh tunas hingga ditanam “ungkap Nguru Kolo , jumad (28/06/2024) lewat pesan WhatsApp .

Lebih lanjut ,kata Nguru kolo, Pihaknya telah melakukan penanam sekitar 600 pohon di pekarangan rumah warga di desa ledeae, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Dirinya bersama tim , tertarik menggagas program Kepue Due ini bukan tanpa alasan karena bagi Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua mereka lahir besar dengan mengkonsumsi air nira lontar dan gula air yang bersumber dari pohon lontar. Selain itu , sesuai pengamatan dirinya bersama tim, populasi pohon lontar semakin hari semakin menurun.

“Kita gagas Program ini karna tuak menjadi pohon kehidupan bagi orang Sabu Raijua, di sisi lain kami melihat populasi lontar di Sabu mulai menurun karena banyak pohon yang ditebang untuk bangun rumah warga bahkan untuk kegiatan pembangunan lainnya” ucapnya

Dijelaskannya, dari hasil riset yang dilakukan maka butuh waktu sekitar 1 tahun lebih untuk laju pertumbuhan lontar mulai tumbuh tunas akar dari biji hingga siap tanam . sementara untuk riset laju pertumbuhan sejak ditanam hingga ia berbuah saat ini masih dalam tahapan.

“Hasil riset kami ,butuh waktu 1 tahun lebih untuk laju pertumbuhan lontar mulai tumbuh tunas akar dari biji atau orang Sabu bilang wokeke hingga siap tanam . sementara untuk riset laju pertumbuhan sejak ditanam hingga ia berbuah belom diketahui karena kami sementara riset” kata Nguru

Saat ini, kata nguru Kolo , pihaknya memiliki demplot pembibitan anakan pohon Lontar di Kecamatan Hawu Mehara, tepatnya di Desa Ledeae

” Kita juga memiliki demplot pembibitan di kecamatan Hawu Mehara” kata Nguru

Dijelaskan nguru , Program Kepue Due bukan sekedar menanam pohon tapi melakukan edukasi kepada masyarakat agar terus melakukan budidaya pohon lontar dan memanfaatkan hasil dari lontar untuk kebutuhan ekonomi .

“Program Kepue Due bukan sekedar menanam pohon tapi kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat agar terus melakukan budidaya pohon lontar dan memanfaatkan hasil dari lontar untuk kebutuhan ekonomi mereka” Pungkasnya

Sementara sala seorang tokoh adat Hawu Mehara, Koro Tarru Menyampaikan terima kasih kepada tim kampung adat dara rae dabba yang telah mengggas program Kepue Due sehingga memotivasi dan mengingatkan masyarakat Sabu Raijua terlebih kusus masyarakat mehara atas pentingnya budidaya pohon lontar.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada adik-adik yang mengggas program Kepue Due karena dengan adanya program ini kami kembali di ingatkan akan pentingnya budidaya pohon lontar yang saat ini semakin hati semakin berkurang jumlah pohon lontar yang ada” ucapnya

Dirinya berharap kerjasama dari pemerintah setempat untuk mempermudah akses pasar terhadap industri lontar seperti produk gula sabu, gula semut dan produk -produk dari pohon lontar lainnya.

Share It.....