WBN- Sabu Raijua, NTT – Perkumpulan SkolMus Cahaya Media atau biasa disebut SKOLMUS bersama Pemerintah Desa Eilogo, Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua menyelenggarakan Pameran Kreatif Warga yang berlangsung selama tiga (3) hari mulai tanggal 18-20 September 2024.
Kegiatan yang berlangsung dihalaman kantor Desa Eilogo tersebut mengambil Thema Keanekaragaman Hayati untuk Ketahanan Komunitas.
Kegiatan tersebut merupakan Proyek Pendanaan Hibah GEF/ SGP – SKOLMUS dengan judul kegiatan: Produksi Pengetahuan Lokal untuk Ketahanan dan Keanekaragaman Hayati Sabu Raijua.
Demikian dikatakan oleh Direktur Perkumpulan Skolmus Cahaya Media , Frengki Lollo disela-sela kegiatan pembukaan kepada media ini, Rabu (18/09/2024).
Dikatakan Frengki, dengan adanya proyek melalui pendampingan dan pengorganisasian, SkolMus bersama masyarakat desa Eilogo telah melaksanakan berbagai kegiatan FGD, pelatihan dan praktek, dukungan aksi, kunjungan dan sharing pembelajaran, serta produksi multimedia.
” Dalam proyek ini kita telah melaksanakan berbagai kegiatan FGD, pelatihan dan praktek, dukungan aksi, kunjungan dan sharing pembelajaran, serta produksi multimedia” ucapnya
Dijelaskannya, dari aspek pembelajaran dalam kurun waktu 6 Bulan Terakhir (Maret – Agustus 2024), menghadapi dampak perubahan iklim di tahun ini; Masyarakat secara bertahap telah mempersiapkan lahan pekarangan untuk membuat pagar baru/ memperbaiki pagar tanaman yang sudah ada untuk praktek pertanian adaptif.
Melalui proyek ini, kata Frengky , Masyarakat belajar bagaimana memanfaatkan keanekaragaman hayati yang ada di sekitarnya untuk melakukan praktek pembuatan BOKASHI (Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati), POC (Pupuk Organik Cair) mengandung Pospor, Kalium, Nitrogen yang berguna untuk tanaman, dan BIOCHAR.
Menurutnya, dukungan berbagai jenis anakan pohon seperti: Ketapang, Kersen,Kelapa, Pisang, Mangrove, Marungga, Pandan Laut, dan berbagai anakan tanaman herbal yang keberadaannya mulai langka di Eilogo, contohnya: jahe merah dan kencur juga diberikan kepada masyarakat.
Sementara, Koordinator Proyek SkolMus – GEF/ SGP di Sabu Raijua, Meli Riwu Hadjo menyampaikan bahwa dalam keadaan tanah Eilogo yang kering dan berpasir, hujan yang kurang, dan situasi gagal tanam tahun2024 ini, mimpi masyarakat Eilogo untuk menumbuhkan sayuran hijau di halaman pekarangan tanpa intervensi pupuk buatan pabrik dan pestisida ternyata bisa diwujudkan.
” Masyarakat juga mau belajar semaikan bibit sayur dan menanam di polibag. Ini adalah suatu tindakan berani yang dilakukan oleh masyarakat, terutama mama-mama/ perempuan penerima manfaat di Eilogo dalam memperjuangkan kecukupan gizi anggota keluarga” ujar Meli
Riwu Hadjo juga mengatakan bahwa Dengan belajar pengetahuan baru dan melakukan praktek-praktek adaptasi, pemahaman masyarakat tentang bagaimana menghadapi tantangan perubahan iklim, bagaimana masyarakat saling mendukung dan bekerjasama untuk mengelola, merawat warisan pengetahuan lokal, dan praktek-praktek baik yang pernah dilakukan oleh orang tua dulu tentang pengelolaan sumber daya alam lebih ramah lingkungan semakin diperjuangkan.
Lebih lanjut katanya, Masyarakat juga belajar dan ikut praktek bagaimana mengolah dan memanfaatkan bahan pangan menjadi makanan sesuai sumber daya yang ada di sekitar lingkungan.
“Masyarakat belajar dan praktek cara pengemasan produk lokal bernilai ekonomis, bagaimana meningkatkan nilai produk dan mempromosikan produk lokal yang dihasilkan melalui visual digital ” ujar Meli
Melalui Pameran Kreatif Warga, Kata Meli , SkolMus menampilkan: Foto-Foto Flora Hasil Penelitian tentang Keanekaragaman Hayati dan Kaitannya dengan Isu Gender di Sabu Raijua, Karya Seni Visual Model Pemanfaatan Air untuk Pertanian Adaptif, Video Looping hasil kegiatan bersama masyarakat, Stand Produk Pertanian Adaptif, Pangan dan Makanan Lokal Masyarakat.
Pada kegiatan pameran ini, menurut Meli, pihaknya juga menggelar Diskusi Panel tentang Keanekaragaman Hayati dan Isu Gender di Desa Eilogo dengan mengundang narasumber Rowi Kaka Mone, pegiat keanekaragaman hayati di Sabu Raijua.
Selain itu, dalam pameran yang mendapat apresiasi dari warga Desa Eilogo itu, menurut Meli , SKOLMUS juga menyerahkan Laporan Kajian Riset dan Isu Gender di Sabu Raijua pada pihak Pemerintah Desa, Laporan Pengukuran Debit Air Sumur dan Rekomendasi, Laporan berbagai jenis dukungan alat dan bahan yang telah diterima oleh masyarakat penerima manfaat, Laporan Hasil Pembelajaran Bersama, Peluang Keberlanjutan, serta berbagai bentuk perayaan lainnya.
Diakhir kegiatan nanti, katanya akan dilakukan serah terima program SkolMus – GEF/ SGP ke Pemerintah Desa Eilogo .
Terpisah, Kepala Desa Eilogo, Heonelson Penu weo menyampaikan apresiasi dan terima kasih kapada perkumpulan Skolmus yang terlah memberikan perhatian terhadap masyarakat dan kemajuan Desa Eilogo.
“Atas nama pribadi dan pemerintah Desa Eilogo saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kapada perkumpulan Skolmus yang terlah memberikan perhatian terhadap desa kami” ungkapnya” ujarnya
Menurut Penu Weo, Pihaknya akan terus mendukung keberlanjutan program yang ada Sehingga semua Produk hasil pelatihan SKOLMUS – GEF/SGP akan dibranding menjadi Produk Desa Eilogo dan dikelolah oleh BUMDES.
Dirinya berharap kedepan Skolmus tetap menjadi mitra serta terus membangun kolaborasi dengan pemerintah Desa Eilogo dalam membangun Desa tersebut.
“Kami berharap agar Skolmus tetap menjadi mitra serta terus membangun kolaborasi dengan kami dalam membangun Desa ini” Pungkasnya