WBN- Sabu Raijua, NTT – Yayasan Generasi Peduli Sarai (GPS) menyerahkan uang tunai dan Sertifikat Kepada Peserta Bincang Budaya dan pameran cerita rakyat di SMA Liae, Sabtu (05/10/24).
Uang tunai senilai 1.000.000 diberikan kepada peserta yang menampilkan tarian Pedoa pada Pameran Cerita Rakyat dan Bincang Budaya yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus lalu . Sedangkan sertifikat diberikan kepada peserta 60 orang peserta bincang budaya dan pembaca cerita rakyat.
Ketua yayasan GPS, Jefrison Hariyanto Fernando, disela pembagian sertifikat mengatakan bahwa uang tunai dan sertai sebagai bentuk apresiasi kepada siswa siswi SMA Liae. Sekaligus sebagai motivasi untuk terlibat dalam berbagai kegiatan budaya.
“Bisa menjadi motivasi bagi adik – adik untuk tetap belajar dan juga tetap melestarikan budaya. Saya dulu terlibat dalam kegiatan budaya sudah dari 2017”, ujarnya.
Dikatakan, bahwa Sertifikat diberikan akan bermanfaat ketika masuk ke jenjang pendidikan tinggi seperti pengajuan beasiswa. Sertifikat juga, merupakan salah satu bukti bahwa pernah mengikuti kegiatan bincang budaya yang diselenggarakan yayasan GPS.
“Sertifikat ini, jangan lihat ini kecil kertas. Tetapi ini sangat bermanfaat bagi adik – adik, kalau nanti kuliah. Karena mau lamar beasiswa itu, mereka tanya, kalian aktif dalam kegiatan apa? Dalam organisasi apa? Misal aktif dalam kegiatan budaya, mana buktinya? Ini salah satu bukti bahwa kalian ikut dalam kegiatan budaya.
Dia berharap para siswa dan guru SMA Liae akan terus berkolaborasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan yayasan GPS.
“Semoga ke depan bisa berkolaborasi dengan SMA untuk melakukan kegiatan – kegiatan ke depan”, harapnya.
Dia berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, terutama SMA Liae yang turut menyukseskan kegiatan bincang budaya dan pameran cerita rakyat.
Kepsek SMA Liae, Max Alexander Raga Lawa mengaku berterimakasih atas kepercayaan dari Yayasan GPS yang memilih SMA Liae sebagai lokasi kegiatan. Sehingga kegiatan serupa dapat terus dilakukan walaupun dalam bentuk kegiatan yang berbeda.
“Terimakasih sudah berbagi dengan kami. Perjalan kegiatan kita memang sudah berhasil, namun hubungan silahturahmi tetap kita jalin terus”, ujarnya.
Pihak sangat mendukung kegiatan – kegiatan yang menunjang pengembangan anak sebagai generasi masa depan Indonesia. Terutama kegiatan budaya Sabu Raijua.
“Pada dasarnya Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang mengangkat budaya Sabu. Apalagi ini generasi penerus cita – cita bangsa. Generasi kebanggaan bangsa”, katanya seraya mengaharapkan Yayasan GPS bisa melakukan lagi kegiatan di SMA Liae.
Dia berpesan kepada para siswa siswi SMA Liae untuk selalu mencintai budaya dan melestarikan budaya Sabu Raijua. Yakni terlibat aktif dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah.
Untuk diketahui bahwa Yayasan Generasi Peduli Sarai atau Yayasan GPS merupakan yayasan yang bergerak di bidang Sosial, Pendidikan, Budaya serta advokasi masalah perempuan dan anak di Kabupaten Sabu Raijua.
Yayasan ini awalnya masih berbentuk komunitas yang telah eksis sejak tanggal 2 juni 2015 hingga saat ini.