Rawat Keberagaman, Kemenag Sabu Raijua Gelar Kegiatan Penggerak Moderasi Beragama

WBN- Sabu Raijua, NTT- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sabu Raijua menggelar kegiatan Penggerak Moderasi Beragama dan sekaligus pembentukan pengurus Forum Komunikasi Interen Kristen( FKIK) tingkat Kabupaten Sabu Raijua.

Kegiatan ini melibatkan para pimpinan dari 12 denominasi gereja: GPIN Kujiratu, GPdi Sabu Raijua, GMII Sabu Raijua, GKI Kalvari Naudue, GBI, GSJA, GEKARI, GMMI, GMAH, GKIN, GGRI, dan GMIT yang terdaftar di Kantor Kementerian Agama Sabu Raijua. Bertempat di Aula Kantor Klasis Sabu Sabu Barat-Raijua, Jumat (27/6/2025).

Kepala Kantor Kemenag Sabu Raijua, Alexsander mengatakan pentingnya merawat keberagaman beragama dan bergereja dalam bingkai NKRI. Yang mana, dengan adanya keragaman dan keberagamaan maka pentingnya memahami moderasi beragama.

“Kementerian Agama mendorong moderasi beragama sebagai langkah untuk menumbuhkembangkan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Alexsander.

Menurutnya, melalui kegiatan moderasi beragama internal Kristen tersebut, diharapkan agar tri kerukunan umat beragama yaitu kerukunan intern, kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dan pemerintah dapat terwujud.

“Penguatan moderasi beragama adalah respon untuk menyadarkan bangsa Indonesia khususnya masyarakat yang ada di Sabu Raijua dalam beragama dan berbudaya,” ujarnya.

Alexsander juga minta lembaga keagamaan Kristen agar menjadi wadah dalam melayani dan membimbing kerohanian umat Kristen.

“Sebagai wujud nyata tugas dan panggilan yang dilakukan bersama, lembaga ini harus mampu memberikan contoh dan teladan, menjadi pemersatu, memiliki kepedulian yang tinggi, dan memberikan semangat kepada umat yang dilayani agar berguna bagi bangsa dan negara,” ucapnya.

Moderasi beragama, kata Alexsander, adalah percaya diri dengan esensi ajaran agama yang dipeluk, yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang namun juga berbagai kebenaran sejauh menyangkut tafsir agama.

“Moderasi beragama bukan mengubah ajaran-ajaran agama tetapi merubah cara beragama kita dalam menghadapi orang yang berbeda pandangan atau aliran dengan sikap terbuka dan toleransi,” pungkasnya.

Usai materi kegiatan penggerak moderasi beragama dilanjutkan dengan pemilihan pengurus FKIK yang baru. Maka terpilihlah Pd. Femy S. Neno, S.Th sebagai ketua, Pdt. Imanuel Riwu Wadu, S.Th sebagai sekertaris, dan Pdt. Yulius Mage Tie, S.Th sebagai bendahara. (*)

Share It.....