PT NRI Estimasi Produksi 4000 Ton Garam Di Sabu Raijua Hingga November 2023

WBN- Sabu Raijua, NTT- PT Nataga RaiHawu Industri (NRI) mengestimasi hingga November 2023 dapat memproduksi 4000-5000 ton garam dari jumlah 32 hektar tambak garam yang sedang dikelolah.

Pasalnya,saat ini semua tambak sudah mulai berproduksi dengan masa panen sekitar 6-8 hari.

Demikian dikatakan oleh Pembina PT Nataga RaiHawu Industri, Marten Luter Dira Tome (MDT) saat pembagian buku Rekening BRI kepada ratusan karyawan PT NRI, Jumad 29 September 2023

“Estimasi produksi kita sampai November itu 4000 – 5000 ton dari 32 hektar tambak yang sedang beroperasi” ungkapnya didampingi Direktur PT NRI, Robbi Mita

Saat ini, menurut Dira Tome, PT NRI memiliki stok garam sekitar 1.500 ton yang belom dijual karena harga garam saat ini lagi turun.

“Saat ini kami punya stok 1500 Ton , kami belom jual karena harga garam masih turun” ucapnya

Untuk terget pembangunan tambak garam sendiri, Menurut Bupati Sabu Raijua Pertama itu , PT NRI menargetkan akan membangun sekitar 300-400 hektar tambak garam di Sabu Raijua.

“Sedangkan untuk target pembangunan tambak garam, kami targetkan bangun sekitar 300-400 hektar kedepan ”

Ketika ditanya mengapa PT NRI lebih konsen pada pembangunan tambak garam ?

Penggegas program tambak garam dengan sistem geomembran Di Sabu Raijua itu mengatakan bahwa melalui Sektor ini pihaknya bisa membuka ratusan hingga ribuan lapangan kerja bagi masyarakat Sabu Raijua.

Selain membuka lapangan kerja bagi masyarakat, menurut MDT melalui tambak garam , pihaknya juga membantu memenuhi kebutuhan garam dalam negeri.

“Sektor tambak garam ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran , selain itu kami juga membantu memenuhi kebutuhan garam dalam negeri” ujar Dira Tome

Pria yang akrab disapa Matade itu menjelaskan, dengan adanya tambak garam maka pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat , mulai dari para karyawan, para pengusaha truk, dan buruh pelabuhannya.

Dengan terserapnya 320 orang tenaga saat ini, Menurut MDT maka ada 400 juta uang yang beredar di Sabu Raijua tiap bulan.

“Kalau orang lain berusaha untuk menghabiskan uang dari daerah ini keluar, maka kami membawa uang kedaerah ini, sehingga masyarakat mulai dari pedagang kaki lima, petani, dan pengusaha bisa merasakan dampak dari adanya pembangunan tambak garam ini” tegas Matade

Untuk diketahui bahwa PT Nataga RaiHawu Industri saat ini sedang berupaya membangun tambak garam di Sabu Raijua dengan sistem Full geomembran dengan menyerap 10 orang tenaga kerja per hektar tambak serta gaji karyawan 1.250.000 per bulan dan semua karyawan tercover BPJS Ketenagakerjaan . (WBN Tim)

Share It.....