WBN │ Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia atau disingkat KOMPAK Indonesia melalui press release Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel Goa, Jakarta (27/02/2021) menguraikan catatan penting untuk Kabupaten Ngada di Pulau Flores Provinsi NTT.

Dikutip redaksi media ini (27/02) Ketua Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi, Gabriel Goa mengungkapkan, Ngada pernah heboh saat KPK OTT mantan Bupati Ngada yang mau bertarung menjadi Cagub NTT. Pasca OTT KPK RI Ngada kembali marak kasus Korupsi Hak-Hak Ekosob rakyat Ngada.

Selain itu, urai KOMPAK Indonesia, Ngada didera mandegnya Proyek Panas Bumi Daratei. Proyek besar nasional yang dibiayai APBN belum nampak.Infrastruktur seperti jalan menuju destinasi pariwisata di Riung rusak parah termasuk hotelnya Pemkab di Riung tidak terurus.

Lebih lanjut, Gabriel Goa mengungkapkan, peternakan terpadu dan pertanian di Ngada menuju Agroindustri dan agrowisata belum kelihatan.Termasuk Tempat Pelelangan Ikan dan Pengembangan Sektor Kelautan, atau baru dalam rencana yang belum dimaksimalkan di Laut Sawu meliputi Kecamatan Aimere, Inerie dan Golewa Selatan serta di Laut Flores meliputi Kecamatan Riung.

Terpanggil memajukan Ngada, tegas Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia maka, KOMPAK Indonesia dan Institute for Research, Consultation and Information of International Inveatment (IRCI) menegaskan, pertama, mendesak Bupati dan Wakil Bupati Ngada AP-RB bekerjasama dengan BPK dan BPKP melakukan audit menyeluruh terhadap proyek-proyek yang.sedang dikerjakan di Ngada. Jika ditemukan adanya dugaan tindak Pidana Korupsi, maka langsung bekerjasama dengan KPK RI untuk memproses hukum dan menghukum seberat-beratmya Pelaku dan Auktor Intelektualisnya.

Kedua, melakukan Reformasi Birokrasi dan menempatkan Pejabat secara meritokrasi dan berintegritas bukan berdasarkan KKN.

Ketiga, Bekerjasama dengan Lembaga-Lembaga Agama dan Perusahaan membangun BLK PMI (Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia) dan LTSA (Layanan Terpadu Satu Atap) di Ngada.

Keempat,bekerjasama dengan Kemenkes membangun Politeknik Kesehatan di Bajawa Utara.

Kelima, bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membangun Politeknik Pariwisata di Riung.

Keenam, Bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membangun Pusat Pelelangan Ikan dan Politeknik Kelautan di Aimere.

Ketujuh, Bekerjasama dengan Kementerian dam Lembaga Baik Nasional dan Internasional untuk mempercepat kemajuan Ngada melalui promosi dan lobi Program Tante Nela Paris Ngada.

Kedelapan, Bekerjasama dan melibatkan partisipasi aktif orang-orang Ngada Diaspora untuk merealisasikan Program Tante Nela Paris agar tidak sekedar konsep saja tetapi nyata untuk pembangunan Ngada.

Sumber : Press release KOMPAK Indonesia dan Direktur IRCI, Gabriel Goa, Ketua. “Catatan Kritis, Jakarta, (27/02/2021)

WBN │Editor/Aurel│Redpel Aurel-Hendra

Share It.....