Semua operasi dan aktivitas CI berorientasi untuk mendukung perlindungan kekuatan. Operasi CI bukanlah operasi dalam pengertian senjata tempur konvensional. Aktivitas CI yang tidak termasuk dalam area fungsional investigasi, pengumpulan, atau analisis dan produksi lainnya dicirikan sebagai operasi. Mereka tidak dilengkapi atau dilatih untuk melakukan operasi militer standar sebagai satu unit atau mengganti unit senjata tempur, dukungan tempur lainnya, atau personel pendukung layanan tempur. Personil CI mendukung operasi baik dalam keadaan damai maupun perang. Tanggung jawab komandan untuk mengarahkan eksekusi. Setelah keputusan untuk mengeksekusi dibuat, operasi umumnya akan dilakukan oleh pasukan tempur. Contohnya dalam suatu keadaan terjadi konflik, CI dapat mengidentifikasi aset pengumpulan ancaman yang merupakan target taktis yang sah dan merekomendasikan netralisasi dengan artileri yang sesuai atau tembakan artileri pertahanan udara.
Informasi CI dikembangkan melalui siklus intelijen. Siklus tersebut terdiri dari lima fase, yaitu perencanaan dan pengarahan, pengumpulan, pengolahan, produksi, dan penyebaran. Ini adalah proses yang berkelanjutan dan, meskipun setiap fase dilakukan secara berurutan, semua fase dilakukan secara bersamaan. Informasi CI tanpa diseminasi dan tindakan yang tepat tidak akan berguna. Ini adalah peran analis CI yang bekerja dengan CI dan spesialis intelijen lainnya dalam elemen analisis dan kontrol untuk menganalisis data ancaman dan menentukan tindakan pencegahan untuk menolak kemampuan pengumpulan musuh atau ancaman lainnya.
Sebagian orang menganggap disiplin ilmu ini hanya bisa diberikan kepada orang tertentu (khusus) saja dengan beberapa pertimbangan yang sangat fundamental yaitu untuk keselamatan bangsa dan negara. Namun dar aspek lain, sebenarnya bisa dididik untuk setiap warga negara yang memiliki peminatan dengan pertimbangan dan seleksi tertentu. Kendala yang biasa timbul adalah masalah keterbatasan anggaran, karena jika ingin mendidik dan mencetakpara agen inteligen tentu membutuhkan anggaran tidak sedikit. Namun sebenarnya ada cara lain dalam mengatasi keterbatan sanggaran ini, yaitu memanfaatkan setiap warga negara yang memiliki kecintaan tinggi terhadap negaranya dan memiliki ilmu serta kemampuan intelijen yang mumpuni untuk diketuk pintu hatinya agar bisa turut serta secara maksimal dalam membantu menyiapkan kader – kader agen intelijen negara dengan sukarela.
Termasuk dalam penyusunan SOP, manual maupun dokumen operasi lainnya. Dalam hal ini perlu kita apresiasi bahwa berbagai dokumen dan SOP operasi milik AS sudah cukup lengkap dan baik sebagai bahan perbandingan untuk membuat ataupun memperbaiki standar operasi yang kita miliki. Lihat saja contoh investigasi keamanan berdasarkan AR 15-6 dan AR 380-5. Kegiatan dukungan teknis meliputi TSCM, TEMPEST, poligraf, hidden entri counter, dan C-SIGINT (pemantauan COMSEC). TSCM adalah investigasi CI khusus yang diatur oleh AR 381-14 (S). Poligraf intelijen adalah teknik atau alat investigasi teknis dan diatur oleh AR 195-6 dan AR 381-20. TSCM dan poligraf berlaku untuk intelijen serta operasi CI. INSCOM dan Grup MI ke-650 melakukan TSCM. INSCOM melakukan poligraf intelijen.