
WBN │Perjuangan panjang Umat Katolik Paroki Laja, Kevikepan Bajawa di Kampung Za’a, Desa Were III, Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, NTT dalam menjawabi kebutuhan rehabilitasi berat rumah kebaktian Kapela St. Paulus sertempat yang rusak diterpa badai seroja, akhirnya menuai hasil memuaskan.
Laporan wartawan media ini, Nober (13/5), bertempat di Kapela St. Paulus Za’a, upacara peresmian ditandai dengan Perayaan Ekaristi Pemberkatan Kapela, dipimpin oleh Romo Vikep Bajawa, RD. Idrus, berikutnya uapcara pengguntingan pita oleh Bupati Ngada, Paru Andreas.
Rehabilitasi berat Kapela Stasi St. Paulus Zaa menelan biaya keseluruhan mencapai Rp.591.000.000, dengan perincian sumbangan Pemda Ngada sebesar Rp. 500.000.000 dan hasil swadaya umat beserta sumbangan pihak ketiga sebsera Rp. 91.000.000.
Peresmian Kapela Stasi St. Paulus Zaa juga dihadiri oleh perwakilan Lembaga DPRD Kabupaten Ngada melalui unsur Pimpinan, Petrus Ngabi.
Sebelum berkat perutusan, rangkaian acara di isi sejumlah sambutan, diantaranya dari Ketua Panitia Pelaksana, Hendrikus Ngete sekaligus Laporan Panitia, menyusul Romo Vikep Bajawa dan ditutup dengan sambutan Bupati Ngada, Paru Andreas.
Dikutip media ini, dalam sambutan Romo Vikep Bajawa menyampaikan limpah terima kasih kepada Pemda Ngada yang telah menjawabi kebutuhan Umat Stasi St. Paulus Zaa dan menyampaikan harapan agar umat setempat setia merawat Kapela Stasi dan menggunakan Kapela tidak hanya pada hari Minggu, namun dijadikan sebagai tempat umat berkomunikasi dengan Tuhan, baik dalam suka maupun duka, pada waktu kapan saja.
Memanfaatkan rumah kebaktian, kata RD Idrus, adalah juga wujud penghargaan atas perhatian pemerintah daerah dan perjuangan Panitia Pembangunan yang sudah bersusah payah mengelolah dana dan berhasil mengubah bangunan yang awalnya rusak berat, dapat menjadi rumah do’a yang megah dan cantik, lengkap dengan segala vasilitas dan perabotnya.
Sementara itu, Bupati Ngada, Paru Andreas dalam sambutannya mengapresiasi semangat dan kerja keras Umat serta Panitia Pembangunan yang telah menyelesaikan Pembangunan Kapela Stasi dengan tepat waktu dan dengan mutu pekerjaan yang sangat memuaskan.
“Sistem Swakelolah seperti inilah yang menjadi contoh dalam pembangunan-pembangunan lainnya, ketimbang harus melalui tender proyek,” tutur Bupati Ngada, Paru Andreas.
Di hadapan seluruh umat dan undangan yang hadir, Bupati juga menyampaikan bahwa Pemda Ngada akan meningkatkan pendapatan lain di luar APBD dengan menempuh berbagai cara demi menyukseskan pembangunan daerah dan demi menjawabi kebutuhan Masyarakat Ngada, diawali dengan pembenahan Program TanTe Nela Paris dalam Visi dan Misi yang tertuang dalam Program Kerja Bupati dan Wakil Bupati Ngada selama satu periode jabatan, Bupati Paru Andreas-Wakil Bupati Raymundus Bena.
Tuan Rumah O2SN Tahun 2023, Warga Minta Sentuhan Pemda dan DPRD
Usai Perayaan Ekaristi, Bupati Ngada dan Romo Vikep Bajawa bersama Rombongan diarahkan oleh Panitia menuju tenda resepsi sederhana untuk makan siang.
Dalam kesempatan ini Bupati Ngada menyerahkan bantuan beras kepada panitia sebanyak 200kg untuk menyukseskan kegiatan selanjutnya.
Di tengah acara santap bersama, tamu undangan dihibur oleh sejumlah atraksi seni dari anak-anak sekolah setempat dan wilayah sekitar.
Dalam kesempatan yang sama diskusi Bupati Ngada bersama Umat yang dipandu oleh Nobertus Niga yang juga sebagai insan Pers WBN cabang redaksi NTT, terhimpun sejumlah pikiran dan masukan aspirasi yang disampaikan langsung oleh masyarakat kepada orang nomor Kabupaten Ngada, Paru Andreas.
“Bapak Bupati, kami disini memiliki banyak kekurangan yang harus kami atasi segera, diantaranya adalah lapangan bola kaki untuk kegiatan O2SN tahun 2023, dimana kami ditentukan sebagai tuan rumah kegiatan. Namun, kami tidak bisa berbuat apa-apa kalau kondisi lapangan masih miring begini”, keluh salah seorang Tokoh Masyarakat setempat, Emilianus Watu.
Keluhan warga langsung dijawab Bupati Andreas.
“Kamu mau seperti lapangan Nirmala?. Itu yang saya bantu gusur sebelum saya jadi Bupati Ngada. Jika kalau mau, dalam waktu dekat saya akan minta Kepala Dinas PU turunkan alat berat ke Zaa, tetapi dengan catatan bersama Kepala Desa, upayakan untuk tinggikan penyokong bawah, agar tanah yang digusur dari atas bisa tertampung di pinggir bawah”, tutup Bupati Ngada.
WBN │Nober Niga│Editor-|Aurel