
Pers Warisan Budaya Nusantara
Warga tani yang bersebelahan dengan lokasi sumber luapan lumpur panas di wilayah Dusun 2 Desa Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, mengeluhkan dampak panas bumi terhadap usaha budi daya pertanian mereka.
Mereka mengeluh tidak lagi memanen sayuran kangkung segar serta ikan air tawar yang mereka budi daya pada lahan mereka yang letaknya tidak jauh dari sumber luapan lumpur panas disertai asap, gas dan belerang.
Pengeluhan warga tani disampaikan kepada sejumlah awak media ‘yang turun ke lapangan pada hari Rabu (18/12/2024) meliput kondisi luapan lumpur panas di wilayah setempat.
Mereka juga mengaku cemas dengan kemunculan sejumlah titik baru sumber luapan lumpur panas bersama gas belerang dan asap.
“Tanaman sayur kangkung yang dulunya sangat hijau segar, sejak munculnya beberapa titik luapan lumpur panas yang baru, tanaman sayuran kami mulai menguning dari akar, batang sayur sampai ke daun. Akibatnya kami gagal panen. Sedangkan budi daya ikan air tawar yang isinya ikan nila, awalnya berkembang bagus, tetapi ikan-ikan ini mulai mati sendiri di dalam kolam. Yang tersisa hanya beberapa ekor anakannya saja”, keluh warga tani, Maurus Daniel Dolu, Rabu (18/12/2024).
Pantauan media WBN (18/12/2024) di lokasi, sekitar ladang sayur yang dialiri air, tampak genangan belerang di atas petmukaan air. Sementara itu suhu air nya terasa hangat. Hal yang sama terjadi juga pada kolam ikan budi daya air tawar yang ada di tempat itu.
“Luapan lumpur panas disertai asap belerang dan gas terjadi dalam lahan yang sudah dibebaskan pihak PLN, tetapi saat ini dampaknya sudah sampai ke lahan pertanian kami yang berada di luar dari lahan yang pihak PLN bebaskan dulu. Jadi, kami minta tolong jangan diamkan masalah ini. Kami minta perhatikan dengan serius untuk masalah ini”, tambah Maurus Daniel Dolu, pada Rabu (18/12/2024).
Warga berharap para pihak terkait dan pemerintah daerah sungguh-sungguh memperhatikan permasalahan ini.
Warga juga mengaku cemas terhadap berbagai potensi alam maupun dampaknya bagi wilayah permukiman terdekat yang jaraknya sekitar satu kilo meter dari lokasi.
Mereka mengaku daya tahan seng dari atap rumah-rumah warga di perkampungan terdekat, kondisinya mudah karat dan rusak. Selain itu banyak juga jenis tanaman pertanian lainnya yang mati dan rusak.
Meski tampak belum ada papan peringatan waspada di sekitar lokasi, namun sangat diharapkan masyarakat selalu berhati-hati jika melintas di wilayah luapan lumpur panas yang ada di daerah Dusun 2 Desa Wogo, Kecamatan Gokewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
WBN News