
Pers Warisan Budaya Nusantara
WBN, INDRAMAYU – Sebagai wujud rasa syukur atas segala berkah yang diperoleh, Masyarakat Desa Larangan Kecamatan Lohbener Kabubaten Indramayu mengadakan acara syukuran desa, bertempat di Aula Kantor Desa setempat, Rabu (13/12/2023).
Acara syukuran tersebut dihadiri ribuan Warga Desa Larangan yang mayoritas petani. Lebih menariknya lagi seribuan tumpeng beraneka ragam memadati area lapangan balai desa.
Tradisi syukuran desa atau oleh masyarakat sekitar menyebutnya Sedekah Bumi, diawali dengan mengarak gunungan hasil panen petani seperti sayur dan buah-buahan hasil bumi Desa Larangan, di arak mengelilingi desa. Setelah tiba di lapangan Desa Larangan, ribuan warga berkumpul untuk berdoa bersama, agar terus mendapat keselamatan sepanjang tahun. Usai didoakan, warga langsung berebut gunungan hasil bumi yang sudah dinantikan untuk dibawa pulang.
“Atas kepeduliannya Pemerintah Desa Larangan kepada warga masyarakatnya, berikan karcis berhadiah undian gratis (Doorprize) berupa minyak goreng, kaos, baju muslim dan sarung.”
Kuwu Desa larangan Sukarno, S.Sos. mengatakan, Acara ruwat bumi merupakan kegiatan rutin, sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta atas berkah yang sudah diberikan kepada warga Desanya. “Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat desa atas berkah yang diberikan kepada masyarakat, mudah mudahan setelah ruwat bumi warga diberikan keselamatan, kemakmuran serta kemudahan dibidang pertanian,” katanya.

Kuwu Sukarno berharap tradisi ruwat bumi di Desa larangan terus dilestarikan sehingga nantinya bisa menjadi salah satu ajang silaturahmi antar warga
“Kami berharap adanya sedekah bumi bisa menjalin silaturahi antar warga,” katanya.
Ia juga meminta agar masyarakat terus melestarikannya.
“Perlu kerjasama dari semua pihak, terutama masyarakat dan potensi lokal agar potensi wisata bisa dikembangkan, perlu gotong royong karena jika hanya melibatkan desa saja tidak akan mampu,” tambahnya.
Acara sedekah bumi dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, Forkopimcam, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan masyarakat.
Sedekah Bumi adalah acara tradisi turun-temurun yang sudah dilaksanakan oleh warga masyarakat Desa Larangan. Sedekah Bumi merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunianya yang diberikan kepada warga. Salah satu Sesepuh Desa, mengatakan bahwa sedekah bumi adalah simbol penghormatan dan penghargaan masyarakat kepada Allah SWT sebagai karunia kepada alam yang besar. “Tanah yang kita pijak, kita tanam dan segala sesuatu yang kita lakukan maka kita perlu merawatnya dengan cara memberikan sedekah terhadap bumi kita ini”, ujarnya.
Pelaksanaan Sedekah Bumi biasa dilaksanakan oleh masyarakat Desa Larangan pada bulan Dzulqo’dah mengikuti kalender Jawa atau Hijriyah. Acara sedekah bumi sudah merupakan tradisi tahunan. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus juga sebagai doa permohonan masyarakat Desa Larangan umumnya diberikan keselamatan, kesehatan, rizki yang melimpah, serta dijauhkan dari bala. Pelaksanaan Sedekah Bumi melibatkan semua elemen masyarakat, mulai dari perangakat desa, para Ketua Rukun Tetangga (RT), Ketua Rukun Warga (RW), tokoh masyarakat, tokoh agama. (Anton K)