Kajari Tolitoli dan KAWAT, Ngopi Bareng Bangun Sinergi

WBN SULTENG | Tolitoli — Dalam semangat membangun sinergi antara aparat penegak hukum dan insan pers, Kepala Kejaksaan Negeri Tolitoli, Ibnu Firman Ide Amin, S.H., M.H. menggelar pertemuan silaturahmi bersama Koalisi Wartawan Tolitoli (KAWAT), Kamis sore (7/8), bertempat di Café Kalokulolo, mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WITA.

Acara yang dikemas secara santai dan kekeluargaan ini dihadiri oleh Ketua KAWAT, Rahmadi Manggona, bersama para wartawan dari berbagai media.
Pertemuan berlangsung dalam suasana terbuka, membahas sejumlah isu penting sambil mempererat hubungan antara Kejaksaan dan media lokal.

“Kalau Orang Naik Kuda Itu Biasa…”

Di hadapan para awak media, Kajari Tolitoli Ibnu Firman Ide Amin, SH, MH, membuka diskusi dengan sebuah pernyataan ringan yang membuat suasana mencair namun tetap penuh makna.

“Kalau orang naik kuda itu biasa,” ucapnya sambil tersenyum. “Tapi kalau kuda naik orang, itu luar biasa.”

Ungkapan ini disambut tawa hangat para peserta, sekaligus menggambarkan cara beliau mengajak semua pihak untuk melihat realitas dengan cara pandang yang unik namun reflektif, bahwa dalam hidup, kita harus siap menghadapi hal-hal tak terduga.

Fenomena “Terlambat Nakal” di Kasus Narkoba

Dalam refleksinya setelah 10 hari menjabat sebagai Kajari Tolitoli, Ibnu mengungkapkan kegelisahannya terhadap tren kasus narkotika di wilayah tersebut.
Ia menyebut bahwa mayoritas pelaku yang ditangani justru berasal dari kelompok usia dewasa, yakni 35 tahun ke atas.

“Kalau dulu identik anak muda, sekarang malah usia dewasa. Apakah ini yang disebut terlambat nakal?” ujarnya dengan nada prihatin.

Kajari menegaskan bahwa fenomena ini bukan hanya urusan penegakan hukum, tetapi juga menjadi sinyal penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk introspeksi.
Ia mendorong peran media dalam memberikan edukasi kepada publik mengenai bahaya narkoba dan pentingnya menjaga nilai-nilai sosial dan moral.

Wartawan: Pilar Demokrasi dan Mitra Keadilan

Dalam kesempatan tersebut, Kajari juga menyampaikan apresiasi atas peran penting insan pers dalam menjaga fungsi kontrol sosial dan mendukung penegakan hukum.
Ia menekankan pentingnya hubungan saling menghargai antara lembaga hukum dan media.

“Wartawan adalah pilar demokrasi yang tidak bisa dipisahkan dari proses penegakan hukum.
Kita butuh sinergi yang kuat, bukan sekadar koordinasi satu arah,” tegasnya.

Pernyataan tersebut diapresiasi oleh Ketua KAWAT, Rahmadi Manggona, yang turut menyampaikan bahwa wartawan di Tolitoli siap menjadi mitra strategis Kejaksaan dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan melalui pemberitaan yang berimbang.

“Kami terbuka untuk bekerja sama, karena tugas wartawan bukan hanya menyampaikan berita, tapi juga membangun kesadaran,” ungkap Rahmadi.

Menuju Kolaborasi Berkelanjutan

Pertemuan ini menghasilkan semangat bersama untuk membangun kolaborasi berkelanjutan. Salah satunya berupa rencana mengadakan forum komunikasi berkala antara Kejari dan insan pers, serta berbagai kegiatan bersama yang bertujuan memberikan pemahaman hukum kepada masyarakat.

Silaturahmi yang dikemas dalam suasana santai namun penuh makna ini menjadi penanda awal dari hubungan yang lebih solid antara Kejaksaan Negeri Tolitoli dan Koalisi Wartawan Tolitoli. Kedua pihak berkomitmen menjaga komunikasi terbuka demi mewujudkan transparansi dan keadilan bagi masyarakat.

#SilaturahmiKajariKAWAT #TolitoliTransparan #JurnalismeBermartabat #MediaBersamaHukum #KajariTolitoli

{ Kontributor Media WBN Sulteng: Syamsu Alam}

Share It.....