Kronologis Lengkap di Balik Bencana Banjir Bandang Mauponggo Nagekeo, Flores, NTT

WBN|NTT -Kondisi memprihatinkan terjadi di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores NTT. Tiga hari lalu Diguyur hujan lebat sehari penuh, menyebabkan sejumlah rumah warga hanyut terbawa arus banjir bandang hingga memakan korban jiwa. Sedikitnya 3 orang meninggal dunia, 1 orang mengalami patah tulang dan masih di rawat di puskesmas Mauponggo, sedangkan 4 lainnya hingga tiga hari ini hilang belum ditemukan.

Peristiwa ini cukup menyayat jiwa, pasalnya saat ditemukan 3 orang yang meninggal merupakan satu keluarga terdiri dari seorang ayah bernama ELigius Sopi Bela, anaknya berusia 7 bulan bersama ibu mertuanya. Dengan kondisi ditemukan Egidius sedang memeluk anaknya sedangkan mertuanya berada tepat disampingnya, diduga mereka sedang memberi perlindungan terhadap sang bayi tersebut. Saudari dari egidius ditemukan selamat namun mengalami patah tulang kaki dan tangannya akibat tertendes batu dan kayu. Untuk 4 orang lainnya yang hilang belum ditemukan jejak apapun meskipun sudah 2 hari dilakukan pencarian.

Informasi yang diperoleh dari Lori Sopi saudara dari Almarhum Eligius Sopi, Banjir terjadi sekitar jam 7 malam. Sebelumnya, siang hari air di sungai sempat surut tidak seperti biasanya meskipun kondisi hujan lebat. para penduduk setempat sempat mencari ikan dan belut di sungai tersebut. namun yang tidak diduga saat malam hari terjadilah banjir hebat.

“Awalnya setelah tahu banjir ELigius dan Istrinya sudah lari keluar dari rumah bersama anaknya yang sulung, namun karena ada anaknya yang masih bayi, saudari serta mertuanya di dalam rumah. Eligius pun kembali masuk ke rumah untuk membantu penyelamatan. Namun air semakin besar sehingga Eligiuspun ikut hanyut terbawa arus bersama rumahnya dan keluarga didalamnya. Istrinya ELigius nyaris juga terseret arus untungnya selamat setelah menggapai atap bubungan rumah bersama putri sulung mereka. Sehingga bisa selamat. “jelas Lori”

Lebih lanjut, menurut Lori saat sebelum terjadi banjir bandang terdengar bunyi gemuruh yang begitu hebat. Tidak lama berselang listrik padam, jaringan telpon juga hilang, dan informasi dari warga terjadi bencana banjir yang menyapu bersih beberapa rumah di bantaran sungai termasuk rumah saudaranya.

Mengetahui informasi itu, lori bergerak cepat mengambil senter dan sensor ditemani beberapa orang menuju sungai untuk melakukan pencarian. hingga jam 2 subuh baru ditemukan saudaranya bersama 3 anggota keluarga lainya.

Ketiga korban tersebut sore tadi sudah dimakamkan. Sebelum dimakamkan dilakukan ritual adat Roka Re’e (tolak bala). Ayah dan anak dikuburkan berdampingan di pekuburan keluarga kampung Sawu kecamatan Mauponggo, sedangkan mertuanya dikuburkan di kampung halamannya Wudu, kecamatan Boawae.

Isak tangis tak terelakan saat kedua korban mau dimakamkan. sang ayah dari Almarhum ELigius beberapa kali pingsan tidak sadarkan diri lantaran ELigius merupakan putra satu-satunya dan tulang punggung keluarga mengingat ayahnya telah lanjut usia.

Hingga berita ini diturunkan keluarga terdampak bencana belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah Daerah maupun Pemerintah pusat. Sejumlah Desa-Desa di kecamatan Mauponggo juga mengalami putus total akses jalan akibat banjir dan longsor tersebut

Pantauan media WBN di lokasi kejadian, hingga malam tadi kondisi air mulai surut. Dua alat berat eksavator di kerahkan oleh Dinas PUPR Nagekeo dibantu 28 personil Batalion TP Waka Nga Mere menggunakan material batu pasir seadanya , sehingga akses jalan darurat mulai dibuka. (WILL)

Share It.....