 
    	    WBN- Sabu Raijua, NTT – Kegiatan Donor Darah yang dilaksanakan oleh Bawaslu Sabu Raijua, untuk memperingati hari sumpah pemuda tahun 2025 mendapatkan dukungan dari semua pihak, baik itu ASN, Polri dan juga dari kalangan masyarakat umum.
Pantau media ini, kegiatan dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Sabu Raijua, Markus Haba. Dimulai dari pukul 09:25 WITA hingga 12:20 WITA di Kantor Bawaslu Sabu Raijua.
Kegiatan ini, kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Sabu Raijua, hadir langsung Kepala Ruangan Bank Darah Rumah Sakit Umum Menia, Lonie Bunga bersama tim yang membantu jalannya pelaksanaan donor darah.
Selain Komisioner Bawaslu dan staf yang melakukan donor darah, ada juga dari masyarakat umum, terlihat beberapa ibu yang datang menghampiri petugas untuk mengisi formulir dan setelah diperiksa oleh petugas, ada yang karena darah rendah dan ada yang ada pasang implan atau KB susuk sehingga tidak bisa di donor.
Selain kaum Hawa, ada juga kaum Adam dari ASN Polri dan kalangan masyarakat umum yang berpartisipasi dalam kegiatan donor tersebut, terdapat dua orang yang tidak bisa di donor karena darah rendah, darah tinggi tapi ada juga yang berhasil untuk donor.
Yakobus Riwu, salah seorang pengusaha rumput laut dari kecamatan Hawu Mehara juga ikut berpartisipasi dalam aksi sosial ini. Baru turun dari Kupang langsung datang ke Bawaslu karena mendapatkan informasi melalui WhatsApp.
“Beta (saya) mau pulang Sabu, dapat baca informasi di WA Grup kami punya dan pak Dikson (Kordiv Hp2H) juga di dalam, beliau yang krim ke itu grup. Tadi pagi tiba, Beta langsung ke sini” katanya.
Dikatakannya, keinginannya untuk donor memang keinginan sendiri dan selama perjalanan ke Sabu Raijua, langsung istrahat supaya bisa donor.
“Beta memang sonde (tidak) tau apa darah normal atau sonde tapi Beta berusaha tidur sedu dan tadi setelah periksa ternyata bisa donor. Beta juga senang” katanya.
Sementara Apri Robo, ASN di Kecamatan Hawu Mehara, salah seorang yang sangat antusias dalam aksi kemanusiaan ini. Tetapi, setelah di periksa oleh petugas, tidak bisa melanjutkan ke tahap donor karena darah.
“Setelah dapat informasi donor darah disini (Bawaslu), saya berusaha jaga pola makan dan pola tidur karena memang niatnya untuk donor, setelah petugas periksa ternyata darah rendah. Saya akan coba lagi berikutnya” ujarnya.
Demikian pula dengan Kasat Intel Polres Sabu Raijua, dirinya mendapatkan informasi tentang kegiatan donor darah di Bawaslu dari story wa.
Lain lagi Ina, salah seorang ibu dari Hawu Mehara yng datang unruk donor, ternyata setelah petugas periksa ternyata sementara menjalankan program pemerintah yakni Kb Implan.
“saya memang niat sekali untuk donor, jadi saya datang tapi ternyata kalau sementara KB tidak bisa”katanya.
Dengan melihat masih adanya niat masyarakat untuk memberi diri untuk donorr, Kepala Ruangan Bank Darah Rumah Sakit Umum Menia, Lonnie Bunga, meminta agar yang belum bisa donor pada hari ini, bisa datang ke PMI untuk periksa dan donor kalau sudah normal darahnya.
“bagi bapak dan mama yang tadinya tidak bisa donor karena darah rendah, darah tinggi dan juga kurang berat, bisa untuk rjaga kesehatan supaya bisa donor” ujarnya.
Terpisah Ketua Bawaslu Sabu Raijua, Markus Haba mengakui bahwa dalam pelaksanaannya, terdapat 14 yang tidak bisa dilakukan donor, karena ada yang darah tinggi, darah rendah, berat badan kurang dan juga ada yang program KB.
“Ini bukti bahwa masyarakat Sabu Raijua aebentnya sangat antusias dengan kegiatan seperti ini. Kedepan, Bawaslu Sabu Raijua akan lakukan lagi dengan melibatkan banyak orang dan direncanakan dari jauh hari” Pungkasnya

 
     
									 
									 
									 
									 
									