DIANGGARKAN 1,6 T BENDUNGAN MBAY-LAMBO SIAP DIBANGUN

 

WBN| NTT –
Nagekeo, Bendungan/Waduk Mbay-Lambo akan segera dibangun, hal ini ditandai dengan rapat sosialisasi bersama seluruh unsur Forkompimda beserta tim aprisal dan Balai Wilaya Sungai (BWS) NTT di aula Vip Bupati Nagekeo.

Bendungan Mbay-Lambo adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berlokasi di Desa Labolewa Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

Sesuai dengan Perpres Nomor 109 Tahun 2020 Tentang Perubahan Negara atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Maka waduk Mbay-Lambo menjadi salah satu sasaran strategis penerapannya.

Menurut Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do mengatakan bahwa pembangunan Bendungan Mbay-Lambo akan dilaksanakan dalam waktu dekat, guna kebutuhan air baku, air irigasi serta pengendalian banjir dan pariwisata di kabupaten Nagekeo.

Sementara tanda tangan dokumen kontrak dari Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT kepada tim aprisal untuk dilakukan proses realisasi ganti untung kepada warga yang terdampak mulai dari lahan, tanaman, maupun rumah sesuai dengan data yang termuat dalam dokumen ganti untung. Bupati Nagekeo berharap penuh kepada tim aprisal, agar secepatnya menyelesaikan tugas dalam kurun waktu 30 hari ke depan sejak hari ini
“Proses pembangunan Bendungan Mbay-Lambo merupakan perjuangan panjang selama kurang lebih 20 tahun. Proses yang teramat panjang ini akhirnya berbuah manis, walaupun dalam perjalanannya mengalami banyak kendala ataupun persoalan. Berkat kesadaran dan kesabaran dari semua pihak, akhirnya apa yang menjadi impian kita bersama terwujud,” tuturnya.
Pembangunan Bendungan Mbay-Lambo sendiri terbagi dalam 2 paket sesuai dengan dokumen kontrak yang sudah ditanda tangani di Kupang beberapa waktu lalu oleh PT Waskita Karya KSO, PT Bumi Indah dan PT Brantas Abi Praya.
Menurut Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Nagekeo, Dominikus B. Insantuan, di mana semua objek berharga milik warga dari 3 Desa sudah didata secara baik dan lengkap serta sudah diserahkan ke pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT.
Untuk persoalan pendataan objek berharga milik warga sudah dilakukan secara baik dan lengkap serta sudah diserahkan ke pihak BWS NTT untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala BWS NTT II, Agus sosiawan mengatakan, bendungan Mbay-Lambo yang merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang di bangun di NTT, memiliki tampungan terbesar dari semua bendungan di NTT dengan daya tampung 51 juta meter kubik atau lebih besar dibandingkan Bendungan Temef yang hanya 48 juta meter kubik.
Teknis pelaksanaannya akan dikerjakan 2 paket, yaitu paket I, bendungan taman dan akses jalan masuk, paket II, pembangunan pelimpah dan bangunan pelengkap lainnya seperti fasilitas gedung dan kantor. Dengan sinergi 2 kontraktor tersebut, bisa mempercepat pembangunannya dengan tetap mengutamakan kualitas, sehingga target 4 tahun waktu pelaksanaannya terhitung sejak 2021-2024 bisa selesai tepat waktu.
Pembangunan Bendungan Mbay-Lambo sendiri akan menelan anggaran sebesar 1,6 T untuk 2 paket pekerjaan. Tahun pertama atau tahun ini akan dianggarkan 35 miliar sebagai uang muka untuk melaksanakan kegiatan.
Sehingga besar harapan dukungan dari masyarakat, Pemerintah daerah, sehingga proyek bendungan ini segera terwujud, “tutup Agus. Rept l Wil Wu No l

Share It.....