WBN, Maluku Tengah, Tehoru– Dengan keberadaan pabrik sagu (pengolahan sagu), memudahkan masyarakat yang mempunyai tanaman pohon sagu banyak atau beberapa pohon yang sudah siap panen atau tebang bisa menjual ke pabriknya langsung tanpa perantara, dimana tanaman atau pohon sagunya yang sudah siap panen (tua) tidak lagi mubazir atau membusuk dipohonnya.

seperti yang diketahui dengan adanya proses pengolahan sagu (pabrik sagu) yang beroperasi di wilayah Negeri Tehoru Kecamatan Tehoru berdampak positif akan masyarakat sekitarnya, terutama dari jasa tanaman (pohonnya) bisa dijual oleh masyarakat terhadap pihak pabrik, yang memiliki pohon atau tanaman sagu yang sudah siap panen atau memenuhi untuk diolah tepungnya, terkait dengan yang diolahnya yakni tanaman (pohon) sagu, masyarakat dengan senang hati menjual pohon sagunya kepada pihak pabrik atau pengolah sagu. Jum’at (16/07/21).

Seperti pantauan awak media ini melalui koordinator atau mandor pabrik, Mateus Hutumuri, mengatakan kami selaku pihak pabrik atau pengolah sagu sangat terbuka kepada masyarakat luas yang mempunyai tanaman atau pohon sagunya sudah siap panen (tua) bisa menjual kepada pihak pabrik (pengolah sagu) dengan harga yang menyesuaikan dengan jangkauan masyarakat, serta juga pihak pabrik melakukan aktifitas tambahan yang menjadi kebutuhan atau konsumsi masyarakat, terutama sekitar pabrik mengenai apa yang mereka butuhkan seperti meminta hasil olahan sagu atau tepung yang sudah siap diolah untuk sekedar pake atau konsumsi, dan juga, pihak pabrik menanam beberapa tanaman sayur-sayuran seperti kangkung, terbuka ke masyarakat yang membutuhkan, jadi kami pihak pabrik terbuka terhadap masyarakat sekitar untuk meminta tepung sagu yang siap dikonsumsi sekedar sesuai dengan kebutuhan mereka, artinya pihak pabrik terapkan ada semacam kerja sama yang baik dengan masyarakat, apalagi di masa pandemi covid-19 ini.

Disamping itu juga, tanggapan masyarakat saat di mintai keterangannya oleh awak media ini, inisial UH, mengatakan ” Betul, dengan adanya pabrik atau pengolahan sagu itu bagi kami yang mempunyai tanaman (pohon) sagu yang sudah siap panen tidak lagi susah untuk mengolah atau menjualnya, karena ada juga dikalangan masyarakat yang bisa mengolah sagunya sendiri, tapi itu untuk satu dan dua pohon saja, akan tetapi, kalau sudah banyak pohon sagu yang sudah siap panen (tua) akan kewalahan atau tidak bisa diolah, apalagi tenaga manual proses olahannya.”

Dia juga menambahkan, terkait dengan harga atau jasa dari pihak pabrik sagu agar kalau dibeli tanaman (pohon) sagu yang sudah siap panen (tua), harga yang diinginkan atau permintaan masyarakat harus langsung antara pihak pabrik dengan penjual, tidak boleh menggunakan jasa pengurus lapangan, karena yang membuat kami puas dengan harganya itu harus pihak pabrik langsung yang tentukan harga dilapangan bukan adu mulut dengan pengurus lapangan. (HS)

Share It.....