Luapan Lumpur Di Wilayah Jerebuu, Kepala Teknik Rilis Data Dan Penanganan

WBN │ Pelaksana Tugas Kepala Teknik Panas Bumi Nage di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada Pulau Flores, Provinsi NTT, Bambang Prakosa melalui rilis lepas, tertanggal 23 April 2022, diterima redaksi berita melalui kiriman mitra Camat Golewa, Kanisius Logo (25/04/2022), menguraikan catatan, data serta jawaban langkah upaya penanganan di lapangan atas viral video kesaksian warga Jerebuu serta reaksi ragam diskusi Netizen terkait luapan lumpur yang disebutkan akibat pemboran Panas Bumi di Nage, Jerebuu.

Sebelumnya diberitakan media ini, (24/04/2022) Warga Waspada, Ngada Luapan Baru Lumpur Panas Wilayah Jerebuu,. Netizen Kabupaten Ngada dan sejumlah daerah di Pulau Flores, NTT dihebohkan usai muncul kabar video viral yang diberi keterangan Tempat Pemandian Air Panas Malanage Tercemar. Video diunggah pertama kali oleh halaman facebook DONNA TV, kemudian viral disebar luas warga Netizen Ngada Flores sejak Sabtu, 23 April 2022

Dikutip keterangan video menyebutkan, penyebab luapan lumpur diduga dipicu oleh pemboran Panas Bumi di Nage, Desa Dariwali Kecamatan Jerebuu. Pasalnya, lokasi pemboran berada di tempat yang lebih tinggi, terjadi luapan lumpur panas dan gas lalu mengalir ke badan jalan hingga memasuki area perkebunan coklat milik warga setempat. Keterangan postingan video menjelaskan bahwa hingga video di ambil pada tanggal 23 April 2022 belum ada upaya penanganan dari pihak manapun.

Menjawab video beredar maupun kabar berikut, berikut rilis Plt Kepala Teknik Panas Bumi Nage di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada Pulau Flores, Provinsi NTT, Bambang Prakosa.

Kami sampaikan tentang kegiatan pemboran Sumur NGE-02 di Desa Dariwali, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada.

Sesuai Laporan Tim Tehnis Lapangan yang disampaikan kepada kami, pada pukul 19.37 malam ini, bahwa Sumur NGE-02 sebelumnya telah dilakukan kegiatan coring atau bor dengan diameter 3.875 inch sampai kedalaman 600 m, dimana kegiatan ini telah terselesaikan pada 18 Maret 2022. Dan proyek telah melakukan pengamanan Sumur dengan memasang BOP (Blow Out Preventer) di permukaan, pada tanggal 21 April 2022 jam 07:00 WITA.

Setelah mendapatkan ijin dari Direktorat EBTKE kegiatan pemboran kembali dilanjutkan dengan memperbesar lubang dari diameter 3.875 inch menjadi 8.5 inch dengan metode DTH (menggunakan angin dari kompresor) sampai kedalaman 54 m pada 22 April 2022 jam 06:00 WITA. Disebabkan adanya hambatan dalam pelaksanaan pemboran, untuk melanjutkan pemboran maka selain angin dari kompresor ditambahkan air + deterjen sebagai pelumas bit. Dikarenakan adanya penambahan fluida kedalam Sumur yang disertai angin, berakibat adanya semburan fluida dari Sumur ke permukaan.

Dari pihak pemboran telah mengarahkan fluida yang di permukaan menuju bak penampungan fluida/lumpur yang telah disiapkan, dimana terdapat 4 bak penampungan dengan dimensi PxLxT = 3 x 3 x 2.5 m sebanyak 3 bak, dan 1 bak untuk menampung cutting/tailing dengan dimensi 4 x 5 x 2.5 m. Bak penampungan fluida/lumpur telah terisi oleh fluida dari lubang bor dan air hujan (beberapa hari lalu).

Sebab lokasi pemboran atau wellpad mempunyai kemiringan ke bagian tepi, dan bak penampungan telah penuh, maka fluida tersebut melimpas ke arah parit dimana salah satu parit itu mengarah ke S. Malinage.

Pihak pemboran telah membuat bendung di parit tersebut sebagai pencegahan sementara, sambil mengupayakan mengosongkan bak penampungan fluida di lokasi.

Pihak general affair telah berusaha mencari vacuum truck di Bajawa untuk menghisap fluida di bak penampungan, tetapi tidak mendapatkannya. Karena adanya rembesan fluida dari bendung di parit yang teramati sudah mencapai S. Malinage, setelah mengamankan pipa pemboran maka pada 23 April 2022 jam 18:00 WITA pemboran dihentikan, untuk mengatasi rembesan fluida bor.

Tindakan kemudian yang akan dilakukan ialah menghisap fluida bor di bandung parit – menghisap fluida di bak penampungan, memindahkan fluida tersebut diatas ke bak penampungan di lokasi NGE-01, dimana bak tersebut masih dapat menampung fluida bor dari Sumur NGE-02.

Pihak pemboran telah melakukan pemeriksaan terhadap pH dari fluida tersebut, yakni pada kisaran 7 – 8 (pH normal). Saat ini kami beserta Bapak Camat Jerebuu dan Bapak Kades Dariwali telah melakukan koordinasi dan tengah memantau proses penanggulangan fluida bor tersebut.

Demikian surat ini kami buat, mohon maaf apabila terjadi ketidak nyamanan warga atas kegiatan pemboran ini. Terima kasih kami sampaikan.

Nage, 23 April 2022 Hormat saya, Bambang Prakosa Plt Kepala Teknik Panas Bumi Nage.

Terhadap rilis di atas sudah dikonfirmasi redaksi berita media ini, pkl 13.07 wita (25/04/2022) melalui pesan whatsapp kepada Plt Kepala Teknik Panas Bumi Nage, Bambang Prakosa, melalui nomor 081 289 826 xxx, belum terbaca.

WBN│Tim│Editor-Aurel

Share It.....