Adaptasi Kuliner Bakso Bude Prili Usai Diterpa Virus ASF

WBN|Nagekeo, NTT – Bagi setiap Pelaku usaha tidak terhindarkan dari tantangan dalam melakoni setiap usaha. Tantangan terberat adalah ketika jatuh terpuruk hingga nyaris bangkrut. Hal ini juga sempat di alami Hilarius Meo pemilik warung Bakso Bude Prili.

Bagaimana tidak, pengusaha yang memulai awal karirnya dengan berternak babi kemudian secara perlahan membentangkan sayap dengan usaha warung bakso babi dan ikan bakar mengalami musibah besar dalam menjalankan usahanya.




Hal itu terjadi ketika Hila mengembangkan penggemukan babi dalam skala besar hingga mencapai ratusan ekor babi.

Namun naasnya ketika Hila memberanikan diri dengan beternak babi dalam jumlah besar malah babi-babinya terserang virus ASF hingga semua ternak babinya mati, dengan angka kerugian mencapai ± 400 juta rupiah.

Dikutip dari pertanian.co.id Virus ASF (African swine Fever) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian hingga 100% sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.

Adapun alasan awal Hila beternak babi dengan skala besar, dikarenakan jumlah pesanan yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan penjualannya juga dibuka secara online dengan menggunakan aplikasi dalam penjualan produk olahan daging babi. Sehingga pesanan dari segala penjuru terus berdatangan.

Menurut penjelasan Hila, pesanan yang datang baik dalam daerah maupun luar daerah bahkan hampir menjangkau seluruh Indonesia. Banyak konsumen merasa puas dan memuji olahan dagingnya.

Tidak disangakah, ditengah banyaknya jumlah pesanan datang, musibah besar Virus Babi ASF datang juga menghampirinya. Hingga semua ternak babinya mati diserang Virus tersebut.

Sekarang Hila Harus memulainya dari nol, dengan menjual olahan daging babi dan kiloan daging segar.

“Sekarang saya jual daging mentah kiloan juga, untuk harga perkilonya 105 ribu rupiah dan untuk harga peronsnya 11 ribu rupiah. Kami berusaha menyediakan daging babi segar setiap hari dengan buka pada pagi hari pukul 07.00 wita sampai malam pukul 22.00 wita. “ ungkap Hila”

Lanjut Hila Untuk olahan daging sendiri, tersedia se’i babi, babi kecap, bakso babi, sate babi dan sejumlah olahan lainnya sesuai pesanan konsumen.

Bagi konsumen yang ingin memesan atau membeli bisa datangi langsung ke Warung Bunda Prili di jalan Moh. Hatta, samping Bank NTT cabang Mbay, Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa kabupaten Nagekeo. (Wil)

Share It.....