Dua Gadis Indramayu Hipnotis Pengunjung, Usai Menari Goyang Karawang

Dahulu, proses pengolahan padi masih begitu tradisional dengan tenaga manusia. Prosesnya ini biasanya dilakukan oleh perempuan, baik yang masih belia maupun dewasa.

Saat prosesnya, ada gerakan-gerakan yang menyerupai goyangan ketika menumbuk. Lalu ada juga gerakan seperti goyang ketika beras terpisah dari gabah yang belum tertumbuk.

Perempuan mulai memperagakan goyangan yang disebut ngiter. Gerakan ini berupa gerakan memutar tampah yang di atasnya ada gabah yang sudah ditumbuk. Hal ini dilakukan untuk memisahkan bulir dengan gabah.

Ketika prosesnya, gerakan tubuh termasuk pinggul dan badan condong ke bagian depan. Secara tak langsung, bagian pinggul terlihat bergoyang.

Saat itu bahkan perempuan di desa punya kebiasaan memukul lesung bersama-sama ketika menumbuk padi. Irama-irama tertentu akhirnya menimbulkan harmoni bunyi yang indah.

Dua gadis asal desa Lemah Mekar Indramayu saat pertunjukan masyarakat tertuju pada pakaian penari selain itu, ada juga beberapa bagian yang khas dipakai oleh para penari ketika tampil menghibur. Sebuah pakaian yang mirip dengan kebaya, terdapat banyak ornament serta pernak-pernik yang membuatnya lebih menarik, kain bawahan berupa kain yang panjang
Sampur: Selendang panjang untuk melengkapi penampilan.



Walau kedua gadis tersebut belajar dari YouTube, namun gerakan dalam tarian bergerak jalan dan berputar diiringi dengan permainan selendang yang dikenakan juga gerakan yang cerpat dengan menyesuaikan tempo dari music pengiring menyatu. Seni gerakan patah-patah atau gerakan pemberhentian dari satu gerakan ke gerakan lainnya sangat sempurna.

penonton tidak beranjak dari tempat duduk mereka dan memberikan applause luar biasa setelah penampilan dua gadis asal Lemah Mekar Indramayu tersebut. (Anton K)

Share It.....