Gunung Inelika Di Bajawa Flores Naik Status Level II Waspada
Gunung Inelika

Pers Warisan Budaya Nusantara

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Indonesia, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi  Mitigasi Bencana Geologi melalui halaman resmi  press release tanggal 4 Oktober 2023, resmi mengumumkan peningkatan aktifitas Gunung Inelika di Ngada Flores, dari level 1 Normal ke level 2 Waspada.

Gunung Inielika secara administratif terletak dalam Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Secara geografis berada pada posisi 8,73°  LS dan 120,98o BT dengan tinggi puncaknya 1559 mdpl.  Gunung Inielika dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) yang berada di Dusun Ngelapadhi,.Jl.Tanawau-tarawali, Desa Turamuri, Kecamatan Bajawa utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Tingkat aktivitas Gunung Inielika adalah  Level I (Normal) sejak  tahun 2001.

Aktivitas vulkanik Gunung Inielika pada tahun 2023 umumnya didominasi oleh Gempa Low Frekuensi dan Gempa Vulkanik-Dalam yang berfluktuasi dalam tingkat yang rendah, Kejadian per hari dari Gempa Vulkanik-Dalam hanya 0 – 1 kali per hari. Hembusan asap kawah tidak teramati. Perkembangan terakhir aktivitas Gunung Inielika  hingga tanggal 4 Oktober 2023 08.00 WIB adalah sebagai berikut :

Terjadi peningkatan kegempaan, khususnya Gempa Vulkanik-Dalam (VA) sejak tanggal 29 September 2023. Rata-rata kejadian Gempa VA meningkat menjadi 9 kali per hari. Pada tanggal 1 Oktober 2023 terekam 17 Gempa Vulkanik-Dalam dengan amplitude maksimum 50 mm dan durasi maksimum 30 detik. Pada tanggal 3 Oktober 2023, Gempa VA kembali mengalami peningkatan menjadi 18 kejadian. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan di bawah tubuh G. Inielika yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi freatik.

Pemantauan temperature dan konsentrasi gas CO2, SO2, CO, dan H2S pada tanggal 2 Oktober 2023 di 4 (empat) mata air panas menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibanding pengukuran pada bulan Juli 2023 (terlampir). Hal ini diperkirakan akibat terbentuknya penutup hydrothermal yang disebabkan oleh aktivitas sirkulasi fluida dalam system hydrothermal dangkal yang melepaskan endapan mineral sehingga menyebabkan menurunnya tingkat permeabilitas dan meningkatkan tekanan di dalam tubuh Gunung Inielika.

Potensi bahaya dari terjadinya peningkatan Gempa VA ini adalah terjadinya erupsi freatik maupun terjadinya pelepasan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan dalam konsentrasi yang tinggi.

Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental tersebut maka Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Inielika dinaikan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) sejak tanggal 4 Oktober 2023 pukul 10.00 WIT.

Sehubungan Tingkat Aktivitas Gunung Inielika berada di Level  II (Waspada), dihimbau kepada masyarakat, pengunjung, wisatawan mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,

Masyarakat dan pengunjung, wisatawan tidak berada, atau beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah puncak Gunung Inelika.

Masyarakat dan pengunjung, wisatawan tidak berada, beraktivitas disekitar lokasi-lokasi tembusan solfatara serta daerah Lembah jalur gas solfatara.

Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Inieika Desa Turamuri, Kecamatan Bajawa utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas G. Inielika dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya. Informasi mengenai aktivitas Gunung Inielika terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg).

Gunung Inelika Meletus Pertama Tahun 1905

Inelika adalah gunung berapi  tipe A yang memiliki banyak kawah, dengan ketinggian mencapai 1.559 meter di atas permukaan laut.

Sejarah letusan Gunung Inelika tercatat sejak tahun 1905 yang berlangsung selama lima jam. Berikutnya meletus pada tahun 2001.

Saat meletus tercatat semburan api berkisar antara 100 meter sampai 1000 meter di atas bibir kawah sehingga warga lereng gunung harus diungsikan.

Destinasi wisata pemandian air panas Mengeruda So’a Ngada yang sangat terkenal dengan air panasnya yang alami serta mengandung belerang dan zat vulkanis berasal dari Gunung Inelika.

Pada saat Gunung Inelika meletus tahun 2001,  warga enam desa yang mendiami lereng gunung, yaitu Desa Inelike, Wololika, Tarawaja, Piga, Tarawali dan Naru harus diungsikan.

WBN News

Share It.....